TEMPO.CO, Moskow - Rusia memberlakukan larangan masuk ke negaranya bagi 89 politikus dan pemimpin militer dari sejumlah negara Uni Eropa. Dalam daftar larangan itu, terdapat nama bekas Wakil Perdana Menteri Inggris Nick Clegg dan eks Menteri Pertahanan Inggris Sir Malcolm Rifkind. Daftar itu selanjutnya diserahkan Kementerian Luar Negeri Rusia kepada delegasi Uni Eropa di Moskow pekan ini.
Langkah tersebut telah membuat marah Eropa dan memperburuk hubungan negara itu dan barat setelah ketegangan konflik Ukraina. Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Sabtu, 30 Mei 2015, mengkritik larangan perjalanan itu.
"Ini adalah tanda hubungan yang memburuk setelah lebih dari 6.200 orang tewas dalam pertempuran pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia," kata Steinmeier seperti yang dilansir Guardian, 30 Mei 2015.
Steinmeier menambahkan, kebijakan Rusia tersebut akan menghambat upaya perdamaian. "Saat kita berusaha untuk meredakan konflik yang terus-menerus dan berbahaya, pelarangan ini tidak memberikan kontribusi ke arah itu," katanya.
Seorang juru bicara untuk urusan luar negeri Uni Eropa mengatakan kebijakan pelarangan masuk ke Rusia itu sudah diterapkan negara itu dalam beberapa bulan terakhir. "Kami mencatat bahwa pihak berwenang Rusia telah membredel beberapa nama. Kami tidak memiliki informasi lain tentang dasar hukum, kriteria, dan proses," kata juru bicara itu.
Anggota parlemen Swedia, Anna Maria Corazza Bildt, yang namanya ada dalam daftar delapan politikus negara itu yang dilarang masuk ke Rusia menyatakan sikapnya mengenai konflik Ukraina tidak akan goyah. "Berada di daftar ini tidak mengubah komitmen saya kepada orang-orang Ukraina," Bildt.
Mantan Menteri Luar Negeri Republik Ceko Karel Schwarzenberg yang juga kerap mengkritik kebijakan Rusia terhadap Ukraina, justru mengaku bangga namanya masuk dalam daftar tersebut. "Ketika saya melihat nama-nama lain, aku tahu aku berada di sebuah klub yang sangat layak. Saya menganggap ini hadiah, "ujarnya.
Sejak Rusia mencaplok Crimea pada Maret 2014, Uni Eropa telah memberlakukan sanksi ekonomi, larangan visa, dan pembekuan aset pada sejumlah warga dan organisasi Rusia dan Ukraina. Disinyalir hal tersebut yang menjadi alasan di balik pembredelan tersebut.
THE GUARDIAN | YON DEMA