TEMPO.CO , Kiev:Pemimpin Gereja Katolik Yunani di Ukraina mengkritik Vatikan atas sikap lunak dan mendua dalam menghadapi konflik di wilayah timur Ukraina. Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, 45 tahun, kemudian menyerukan Paus Fransiskus untuk bersikap lebih tegas.
"Ukraina berada dalam keadaan terguncang.Perang ini telah menyebabkan lebih dari 6 ribu orang tewas dan 1,5 juta orang mengungsi dengan seperempat dari mereka adalah anak-anak," kata Uskup Agung Sviatoslav.
Ia mengaku dapat memahami sikap Roma untuk menjaga hubungan baik dengan Moskow. "Tapi kami juga tahu Kristus selalu di sisi mereka yang menderita. Dalam konflik ini, Ukraina yang menderita. Dan Tahta Suci, harus di pihak kami," ujarnya.
Uskup Agung Sviatoslav menyatakan keprihatinannya atas pertempuran yang masih terjadi, meskipun gencatan senjata resmi telah diberlakukan. Pemberontak yang diduga didukung Rusia diyakini masih melakukan perlawanan terhadap pasukan pemerintah selama satu tahun terakhir.
Terlepas dari kritiknya terhadap Vatikan, hubungan Katolik dan Ortodoks di Ukraina berada dalam kondisi terburuk setelah kegagalan Patriarkat Moskow - beraliran Ortodoks - dalam mengkritisi agresi Rusia atas Ukraina.
Gereja Katolik Yunani di Ukraina mengklaim bahwa mereka telah berada di bawah situasi tertindas selama kepemimpinan dan agresi Soviet.
THETABLET | MECHOS DE LAROCHA