Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seniman Indonesia Pertama Berpameran di Strombeek Belgia

image-gnews
Elizabeth Ida Mulyani, saat berada di pameran fotografi tentang exiles peristiwa 1965, di Pusat Pusat budaya Strombeek, Belgia, yang berlangsung dari tanggal 10 April 2015 hingga 12 Mei 2015. Tempo/Yuke Mayaratih
Elizabeth Ida Mulyani, saat berada di pameran fotografi tentang exiles peristiwa 1965, di Pusat Pusat budaya Strombeek, Belgia, yang berlangsung dari tanggal 10 April 2015 hingga 12 Mei 2015. Tempo/Yuke Mayaratih
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pusat Budaya Strombeek berdiri sejak tahun 1974.Tujuannya adalah mengenalkan seni kepada publik yang lebih luas. Jadi kalau selama ini museum sering dianggap sebagai “istana Seni” yang kerap membuat orang segan mampir.  Nah Pusat Budaya  Strombeek justru menginginkan  masyarakat luas tertarik atau bahkan akrab dengan seni.

Tak heran jika Pusat Kebudayaan Strombeek begitu aktif mengadakan berbagai aktiVitas seni dan budaya. Termasuk seni pertunjukan seperti tari, musik, teater dan performance lainnya. Di samping juga pertunjukan film, debat seni dan pameran seni rupa dan foto.

Baru kali ini ada pekerja seni asal Indonesia yang nongol di Pusat Budaya Strombeek. Yaitu Elisabeth Ida. “Tentu saja ada rasa bangga, di samping rasanya seperti mimpi di siang bolong. Karena tidak pernah sekalipun terlintas dalam benak karya seni saya bisa begitu dihargai dan bahkan dipajang di Pusat Budaya Strombeek," kata Ida saat  ditanya tentang undangan berpameran di Pusat Budaya Strombeek di Belgia. 

Bukan hanya itu, Ida bahkan merasa pilihan profesinya sebagai seorang seniman semakin mantap setelah karyanya disejajarkan dengan seniman –seniman besar dunia  yang juga pernah  menggelar pameran di sana. Seperti Andy Warhol, Bernd & Hilla Becher, John Cage, Joseph Beuys, Thomas Ruff, Mario Merz, Michelangelo Pistoletto, Jimmie Durham, Hans Haacke.

Untuk bisa menggelar pameran di Pusat Budaya Strombeek, juga sangat selektif. Dewan direksi dan kurator yang selalu up date dengan informasi seni mengetahui dan mengikuti jejak karya para seniman, baik yang ada di dalam negeri Belgia maupun di luar Belgia. Mereka lalu menggagas sebuah konsep pameran. Seniman yang karyanya sesuai dengan tema lalu diundang untuk memamerkan hasil karya mereka.

Menurut kurator seni Lieze Eneman, jelas terlihat bahwa Elisabeth mengembangkan bentuk seni fotografi yang tidak saja artistik tapi juga berdasarkan penelitian yang sejalan dengan tema diaspora, imigrasi dan rumah. Dalam tema pameran kali ini, semuanya terlihat menyatu dalam sebuah tema yang pas.

Sebagai seorang imigran, Elisabeth Ia bisa dengan jeli menemukan sesuatu yang menarik untuk divisualisasikan. Ada jarak antara sesorang di negeri asing. Sesuatu yang mengerikan yang tersimpan dalam ingatan, pada suatu masa, dalam kehidupan berbeda, di negara berbeda dengan bahasa yang juga berbeda. Hal ini tertuang dalam rangkaian pameran foto yang berjudul Home  dan Inside Embassies.  

Elisabeth Ida , 36 tahun,awalnya adalah mahasiswi S1 Teknik Mesin di UGM Yogyakarta. Namun ia beralih ke jurusan seni. Tak tanggung-tanggung ia mengambil program Master of Visual Arts dengan spesialisasi fotografi dari Royal Academy of Fine Arts (Sekolah Seni dari Universitas Ghent) di Belgia dan lulus tahun 2010. Setelah menyelesaikan program pasca-master dalam studi kuratorial pada tahun 2014, Ida mengkhususkan diri dalam Pameran dan Manajemen Konservasi Seni Kontemporer.

Dalam seni fotografinya, Ida mengembangkan gaya dokumenter dengan perspektif pendekatan antropologis. Sudut pandang  budaya dan tema identitas sangat penting dalam karya-karyanya. Selain bekerja sebagai seniman independen dengan keterlibatan sosial, Elisabeth Ida juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum Fotografi Antwerp di Belgia memberinya predikat "Young Belgian Talent" pada tahun 2012, atas karyanya yang berjudul "Home" yang juga menjadi bagian dari publikasi museum dengan tema baru “’Bakat Muda Belgia”.

Seri dokumenter "Inside Embassies" dinominasikan dalam penghargaan nasional fotografi ke-16 dari Museum Fotografi di Charleroi, Belgia.  Selain itu, seri ini masuk dalam seleksi penghargaan Canvas Collectie/ Collection RTBF 2010 di BOZAR. Aacara ini adalah sebuah perlombaan seni rupa di seluruh Belgia dengan jumlah pendaftar 7.900 seniman yang pada akhirnya hanya 250 karya ditampilkan di Pusat Seni Rupa (Palais de Beaux Arts) di Brussels.

Tahun 2010 seri “HOME” masuk dalam program “Coming People”, yakni seleksi lulusan master seni rupa di seluruh Belgia, yang dipilih oleh Museum Seni Kontemporer (SMAK) di Ghent, sebuah museum ternama dengan koleksi dan pameran besar.

Pada musim panas 2014, Ida diundang dalam Biennale Fotografi Internasional di Brussel, Ia menampilkan karya “Hijabers”, dengan foto muslimahdi Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Juli 2015 mendatang, penerbit buku seni Art Paper Editions akan mengeluarkan buku foto pertama Elisabeth Ida berjudul "Inside Embassies” dengan teks pengantar Prof. Dr. Sven Biscop, anggota tim ahli pertahanan dan keamanan negara Belgia.

Beberapa resensi tentang karya Ida antara lain :


  • Dr. Hans Theys, Majalah seni  art, "Huiveringwekkende Inkijk" (Pandangan yang menggetarkan), Belgia, Maret 2015;

  • Prof. Dr. Sven Biscop, “The Gauche Gateway” (Gerbang yang kaku), dalam buku “Inside Embassies” yang akan diterbitkan bulan Juli 2015;

  • Lars Kwakkenbos, majalah TIFF dalam rangka penghargaan “Young Belgian Talents” (Bakat Muda Belgia) dari Fotomuseum Antwerpen, 2012;

  • Eric Min, "De wachtzalen van de macht" (Ruang tunggu Kekuasaan), untuk pameran tunggal di Galeri B-Brussels, 2011;


Karya Elisabeth pernah dipamerkan di BOZAR Brussels antara lain, Musee de la Photographie Charleroi, De Brakke Grond Amsterdam, SMAK Ghent, Espace Niemeyer Paris, Centre Culturel Français Surabaya Indonesia, Popposition Art Fair di Brussel, Swedish Covenant Hospital di Chicago, Timmermans-Opsommermuseum di Lier Belgia , B-Gallery di Brussel, CultuurcentrumStrombeek di Belgia, Tembi Pusat Kebudayaan Yogyakarta Indonesia.

YUKE MAYARATIH (Belgia)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nostalgia Lewat Pameran Naruto di Singapura Mulai 28 Maret, Ada Apa Saja?

5 hari lalu

Cuplikan video Naruto dalam rangka perayaan ulang tahun ke-20 pada Senin, 3 Oktober 2022. Foto: YouTube Studio Pierrot.
Nostalgia Lewat Pameran Naruto di Singapura Mulai 28 Maret, Ada Apa Saja?

Dari tanggal 28 Maret hingga 30 Juni 2024, pengunjung dapat menyaksikan memoar perjalanan Naruto, salah satu serial manga terlaris sepanjang masa


Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

10 hari lalu

Ruko-ruko yang menampilkan produk di sektor bangunan, elektronik, kebutuhan rumah tangga dan furniture. Pameran berada di JIExpo, Jakarta sejak 13 Maret 2024, berakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Sebanyak 400 produsen dari Tiongkok serta lokal mengikuti China Homelife. Sejumlah perusahaan Tiongkok diklaim akan berinvestasi di Indonesia.


Artefak Rasulullah Dipamerkan di Batam, Mulai dari Cambuk hingga Tapak Kaki

11 hari lalu

Cambuk peninggalan Nabi Muhammad SAW yang digunakan saat berkuda salah satu artefak yang ditampilkan dalam acara BISPO 2024 di Dang Anom Kota Batam, dari 15-17 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Artefak Rasulullah Dipamerkan di Batam, Mulai dari Cambuk hingga Tapak Kaki

Pameran benda peninggalan Rasulullah ini pertama kali diselenggarakan di Kota Batam, berlangsung hanya tiga hari.


Pameran Produk Bangunan Hingga Mebel di JIExpo, Banyak Produk Tiongkok

14 hari lalu

Ruko-ruko yang menampilkan produk di sektor bangunan, elektronik, kebutuhan rumah tangga dan furniture. Pameran berada di JIExpo, Jakarta sejak 13 Maret 2024, berakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pameran Produk Bangunan Hingga Mebel di JIExpo, Banyak Produk Tiongkok

Pameran dagang internasional digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta sejak Rabu, 13 Maret 2024 hingga Sabtu, 16 Maret 2024.


Pameran Dagang Pembangunan dan Dekorasi Skala Internasional Dibuka Hari Ini

15 hari lalu

Wakil Direktur Departemen Perdagangan, Provinsi Guangdong, Tiongkok, Shuang Dehui (nomor 5 dari kiri) membuka pameran dagang berskala internasional di JIExpo, Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pameran Dagang Pembangunan dan Dekorasi Skala Internasional Dibuka Hari Ini

Pameran Building and Decoration Expo (BD Expo), Appliances and Electronic Show (AES), serta China Homelife Indonesia digelar di JIExpo, Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024.


Galeri Orbital Dago Bandung Gelar Pameran Menggambar Langsung Ten Portraits

19 hari lalu

Proses menggambar Krishnamurti Suparka di Galeri Orbital Dago. (Tim.Dokumentasi).
Galeri Orbital Dago Bandung Gelar Pameran Menggambar Langsung Ten Portraits

Galeri Orbital Dago Bandung menggelar pameran karya yang menempatkan seniman menggambar langsung di lokasi.


Produk Mebel dan Dekorasi Rumah dari Indonesia Hadir di Pameran Art of Living 2024 di Lebanon

20 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel di kawasan Klender, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Anjloknya ekspor disebabkan kondisi geopolitik dan inflasi besar di negara tujuan ekspor.  Tempo/Tony Hartawan
Produk Mebel dan Dekorasi Rumah dari Indonesia Hadir di Pameran Art of Living 2024 di Lebanon

KBRI Beirut berpartisipasi dalam pameran Art of Living 2024 yang bekerja sama dengan perusahaan dari Indonesia.


PUPR Teken Kontrak Rp 2,09 Triliun Beli Produk RI untuk IKN

21 hari lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
PUPR Teken Kontrak Rp 2,09 Triliun Beli Produk RI untuk IKN

Kementerian PUPR menandatangani kontrak senilai Rp 2,09 triliun untuk membeli produk dalam negeri selama pameran Business Matching 2024.


Pameran Kendaraan Komersial Gaikindo Dimulai Besok, Dibuka untuk Publik di Hari Terakhir

21 hari lalu

Pameran kendaraan komersial GIICOMVEC akan digelar pada 7-10 Maret 2024.
Pameran Kendaraan Komersial Gaikindo Dimulai Besok, Dibuka untuk Publik di Hari Terakhir

GIIGCOMVEC 2024 alias pameran kendaraan komersial digelar mulai besok di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.


Pameran Inacraft 2024 Hari Terakhir Targetkan 10.000 Pengunjung

24 hari lalu

Pengrajin sarung di salah satu stan pameran kerajinan tangan Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Dia pun memproyeksikan pangsa pasar RI ini dalam industri kerajinan dapat terus meningkat. TEMPO/Tony Hartawan
Pameran Inacraft 2024 Hari Terakhir Targetkan 10.000 Pengunjung

Pameran Inacraft hari terakhir menargetkan kunjungan sebanyak 10.000 pengunjung dengan total keuntungan lebih Rp 100 Miliar.