TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan telah menulis pesan ancaman secara online kepada penyelenggara kontes gambar kartun Nabi Muhammad di Texas.
Acara perlombaan sekaligus pameran gambar Nabi yang diselenggarakan oleh Pamela Geller di Garland, Dallas, pada Minggu, 3 Mei 2015, itu sempat heboh diberitakan setelah dua orang ditembak mati oleh polisi saat mereka melepaskan tembakan dengan senapan serbu di luar gedung Curtis Culwell Center. Tembakan diarahkan kepada penjaga keamanan acara.
Departemen Kepolisian New York (NYPD) menyatakan mereka menemukan adanya ancaman dari ISIS setelah peristiwa penembakan itu. Pesan ditujukan kepada Pamela Geller yang tinggal di Manhattan.
Juru bicara NYPD, Stephen Davis, mengatakan penyidik dari biro kontra-terorisme dan intelijen telah bertemu pada Rabu dan bersepakat menilai secara komprehensif. Kemudian pihaknya akan memutuskan untuk mengambil langkah-langkah pengamanan lebih lanjut terhadap ancaman ISISI itu.
Pesan ancaman tersebut menyatakan ISIS mengklaim punya 71 tentara terlatih di 15 negara bagian di Amerika Serikat. Mereka, ujar ISIS, siap menyerang setiap sasaran yang diinginkan. Menurut laman Sky.com, 5 dari 15 negara bagian itu adalah Virginia, Maryland, Illinois, California, dan Michigan.
"Serangan ISIS di Amerika hanyalah awal dari upaya kami untuk membangun wilayah (otoritas) di jantung musuh kami. Tujuan kami adalah khanzeer (babi) Pamela Geller dan untuk menunjukkan bahwa kami tidak peduli di mana dia bersembunyi, di langit atau apa yang melindungi dia. Kami akan mengirimkan semua 'singa-singa' kami untuk membantainya," ujar ISIS lewat pesannya.
ISIS juga memperingatkan siapa saja yang melindungi Pamela Geller akan ikut menjadi target. The New York Daily News kemudian melaporkan bahwa Pamela Geller telah mempekerjakan tim keamanan pribadi setelah muncul ancaman itu.
SKY.COM | THE NEW YORK DAILY NEWS | MECHOS DE LAROCHA