Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Nepal, Warga Desa Terpencil: Tolong, Kirim Makanan  

image-gnews
Sejumlah rumah hancur terkena reruntuhan bebatuan dari gunung saat terjadi gempa bumi pada sabtu lalu di dekat distrik Dhadingbesti, di Nepal, 29 April 2015. (AP Photo)
Sejumlah rumah hancur terkena reruntuhan bebatuan dari gunung saat terjadi gempa bumi pada sabtu lalu di dekat distrik Dhadingbesti, di Nepal, 29 April 2015. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.COKathmandu - Orang-orang yang selamat dari kematian akibat gempa Nepal harus menghadapi bahaya baru. Penyakit, kedinginan, dan kelaparan mengancam ribuan orang yang terperangkap di daerah terpencil. 

Di Ghyangphedi, sebuah desa terpencil di tepi selatan Langtang, Taman Nasional Nepal, warga bertahan dengan harapan mendapat bantuan makanan dan tempat tinggal. Namun bantuan tak kunjung tiba. Mereka menjadi putus asa. 

Desa itu berubah menjadi tumpukan puing akibat gempa 7,8 skala Richter yang menerjang pada Sabtu siang, 25 April lalu. "Jika tidak mendapat makanan, kami akan mati," kata Prakash Tamang, yang putranya tewas ketika rumahnya ambruk. "Tolong, kirim makanan untuk kami."

Dilansir dari Time, sumber air minum di desa itu telah tercemar lumpur dari tanah longsor. Warga desa tidak memiliki alat untuk menyaring air. Sekitar 150 warga tidur berjubel di bawah dua terpal besar menunggu bantuan. Sebagian besar duduk dengan tatapan kosong, mencoba berlindung dari hujan sore hari.

Hujan turun hampir setiap hari sejak terjadi gempa. Suhu mencapai di bawah 50 derajat Fahrenheit (10 derajat Celsius) pada malam hari. Karmajit Tamang, pemimpin desa yang mencoba mengkoordinasi rakyatnya, mengatakan warga desa telah mencoba menggali reruntuhan untuk mencari selimut. Tapi sejauh ini mereka hanya mendapatkan beberapa lembar.

Sementara itu, pasokan makanan menipis. Biskuit dan mi instan yang diselamatkan dari toko tampak menumpuk di bawah tenda. Penduduk desa khawatir makanan itu hanya cukup untuk dua atau tiga hari ke depan. "Orang-orang membutuhkan makanan, mereka kelaparan," kata Santos, seorang remaja setempat.

Beberapa warga desa menemukan kerbau yang mati akibat gempa. Mereka dengan cepat memotong dagingnya. Tapi petugas kesehatan memperingatkan bahwa memakan daging busuk berbahaya bagi kesehatan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total korban tewas di Nepal sekarang telah menembus angka 5.500. Kelompok-kelompok pendistribusi bantuan mengatakan jumlah itu masih bisa meningkat karena tim penyelamat mulai mencapai desa-desa terpencil, seperti Ghyangphedi. Karmajit Tamang yakin bahwa ada lebih banyak orang yang tewas akibat tanah longsor di desa-desa yang terletak di lembah.

Kebanyakan masyarakat yang berhasil selamat dari gempa tengah bekerja di ladang saat gempa itu terjadi. Di tengah kedukaan, mereka menggali reruntuhan untuk menemukan korban dan kemudian membakar tubuh korban-korban itu.

Satu helikopter militer dilaporkan mendarat sebentar sehari setelah gempa dan mengevakuasi yang terluka paling parah. Tapi, sejak saat itu, tidak ada tentara, pejabat pemerintah, atau kelompok pendistribusi bantuan yang kembali ke desa terpencil itu. 

Lokasi Ghyangphedi berjarak sekitar enam jam perjalanan dari Ibu Kota Kathmandu, tapi tanah longsor menyebabkan jalan terputus. Sekarang desa itu hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau menumpang helikopter. "Kami merasa kehilangan," kata Karmajit Tamang. "Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan."

TIME | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

4 hari lalu

Warga berada di samping rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Dusun Prapat Tunggal, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu, 24 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

BNPB mencatat, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma.


Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

5 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.


Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

5 hari lalu

Warga mengungsi di halaman rumahnya pascagempa di Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2024. Sebagian warga korban gempa bumi memilih mengungsi di halaman rumah mereka untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

Kajian ditujukan untuk menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi kemungkinan terburuk seperti gempa bumi yang bisa saja disusul gelombang tsunami.


Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

5 hari lalu

Gempa tektonik magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Papua Nugini pada hari Minggu 24 Maret 2024 pukul 03.22.07 WIB. (BMKG)
Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi.


BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

5 hari lalu

Anggota Babinsa bersiaga di sekitar bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

Gempa terakhir yang tercatat dengan magnitudo 3,5 berlokasi 141 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.


Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

5 hari lalu

Sejumlah pasien mendapat perawatan di dalam RS Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 23 Maret 2024. Pihak rumah sakit telah membawa seluruh pasien masuk ke dalam ruang perawatan di dalam gedung RSUA yang sebelumnya sempat dievakuasi keluar gedung akibat gempa yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3) dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

Sebanyak 160 pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) sempat dievakuasi akibat terkena dampak gempa Bawean.


BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

6 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

6 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.


Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

6 hari lalu

Beredar video dampak gempa Jumat sore di Pulau Bawean yang dibantah BMKG. (infobmkgjuanda)
Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.