TEMPO.CO, Beijing - Tanggal 31 Maret merupakan batas akhir bagi negara yang ingin mengajukan diri menjadi anggota Bank Investasi dan Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank-AIIB) yang digagas Cina. Hingga tenggat waktu, 30 negara sudah dipastikan akan bergabung dalam keanggotaan AIIB.
Lembaga kreditor internasional yang berfokus pada pembiayaan infrastruktur ini bersifat terbuka. Negara mana pun bisa bergabung. Meskipun sudah tenggat waktu, negara yang masih tertarik bisa bergabung sebagai anggota biasa.
Seperti dilansir dari kantor berita Xinhua, Rabu, 1 April 2015, dalam nota kesepahaman (MoU) pembentukan AIIB telah disepakati modal dasar sebesar US$ 100 miliar dan modal disetor US$ 20 miliar. Kantor pusat AIIB berada di Beijing untuk menghormati Cina sebagai penggagas bank infrastruktur ini.
Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, mengatakan nama-nama negara yang telah menjadi anggota AIIB akan diumumkan pada 15 April mendatang. "Beberapa negara pemohon masih menjalani proses review multilateral," katanya.
Hua menegaskan bahwa pendirian Bank Infrastruktur Asia ini sebagai upaya konstruktif untuk melengkapi tatanan ekonomi internasional. "AIIB bukan sebagai pesaing lembaga internasional yang sudah ada."
SETIAWAN ADIWIJAYA