TEMPO.CO, Kairo - Bom bunuh diri di dalam mobil meledak di dekat Kota Al-Arish, Mesir. Ledakan ini menewaskan satu warga sipil serta melukai dua petugas kepolisian. Pengendara mobil bom bunuh diri itu diduga sengaja menargetkan kantor polisi yang terletak di wilayah Semenanjung Sinai itu dalam aksinya.
Serangan bom itu terjadi pada Selasa pagi, 10 Maret 2015, waktu setempat, di dekat Kota Al-Arish. Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu.
Motif pelaku juga belum diketahui, tapi serangan ini terjadi beberapa hari sebelum konferensi investasi diselenggarakan di Sharm el-Sheikh, yang berjarak 340 kilometer sebelah selatan Al-Arish. Dalam konferensi itu, pemerintah Mesir berharap mampu menarik investasi di berbagai bidang hingga miliaran dolar.
"Pelaku pengeboman menabrakkan mobil tangki air yang penuh dengan bahan peledak ke arah gerbang belakang," kata petugas keamanan setempat kepada AFP, seperti dilansir BBC, Selasa, 10 Maret 2015.
Ketika mobil mendekat, lanjut petugas itu, polisi menembaki mobil yang ternyata membawa bahan peledak tersebut. Beruntung, polisi berhasil menghadang mobil agar tidak masuk ke dalam kantor polisi.
Mesir telah lama berjuang melawan pemberontakan kelompok Islam di Semenanjung Sinai yang meningkat sejak penggulingan Presiden Mursi pada 2013.
Kemarin, sebuah bom yang meledak di pinggir jalan menewaskan tiga tentara Mesir di Sinai, daerah perbatasan Israel dan Jalur Gaza. Sinai juga merupakan markas kelompok Islam berbahaya di Mesir, Sinai Province. Kelompok yang dulu dikenal sebagai Ansar Bait al-Maqdis ini telah berjanji setia kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
BBC | REUTERS | ROSALINA