TEMPO.CO, Nigeria - Kelompok militan Boko Haram yang berbasis di Nigeria menyatakan janji setia kepada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Janji setia ini juga dianggap sebagai bentuk resmi Boko Haram, yang dipimpin Abubakar Shekau, bergabung dengan ISIS.
Seperti yang dilansir CNN pada Minggu, 8 Maret 2015, Boko Haram mengumumkan "kesetiaan kepada khalifah kaum muslimin, Ibrahim bin Awad bin Ibrahim al-Husseini al-Qurashi", yang merupakan nama lain untuk pemimpin ISIS Abu Bakr al -Baghdadi.
Jacob Zenn, ahli kelompok teror dan dengan Jamestown Foundation, mengatakan rekaman itu tampaknya otentik. Pembicara dalam rekaman adalah Shekau.
"Boko Haram bergabung dengan ekstremis ISIS, dan itu masuk akal," katanya dari Abuja, Nigeria. "Boko Haram akan mendapatkan legitimasi yang akan membantunya dalam perekrutan, pendanaan, dan logistik untuk mengekspansi Afrika Barat.
Milisi Boko Haram juga akan mendapatkan bantuan pelatihan dari ISIS dalam peperangan dan propaganda media. Sebelumnya, Boko Haram hanyalah kelompok pinggiran dalam komunitas Jihadi global. Sekarang diperkirakan kelompok itu telah menjadi afiliasi terbesar ISIS.
Boko Haram memiliki dua faksi utama—satu dipimpin Shekau dan satunya lagi Ansaru—yang merupakan cabang dari kelompok Boko Haram yang beranggotakan mantan anggota Boko Haram. Ansaru diperkirakan telah beroperasi sejak 2012 sebagai kelompok sayap dari Nigeria AQIM.
Setelah intervensi Prancis yang dipimpin di Mali pada tahun 2013, sejumlah besar anggota Ansaru terintegrasi kembali dengan Shekau.
Prasyarat untuk Boko Haram bergabung dengan ISIS adalah bersatunya dua faksi tersebut. Selama ini penyatuan kedua faksi itu terkendala perbedaan keduanya—Shekau dengan "Ultra Ekstrem Takfiri", sedangkan Ansaru berafiliasi dengan kelompok teroris internasional Al-Qaeda.
Sebulan lalu, ISIS membuat akun Twitter yang terkait dengan pesan akan bergabungnya Boko Haram dengan ISIS. Akun Twitter tersebut saling dipromosikan oleh Boko Haram dan ISIS.
CNN.COM | YON DEMA