Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polusi Udara, Cina Pakai Petasan Ramah Lingkungan

Editor

Kurniawan

image-gnews
Seorang pembeli tengah memilih bunga yang dijual menjelang Imlek. Terlihat bunga yang ditempatkan di wadah kaca, gantungan amplop angpao terlihat menghiasi. Beijing, Tiongkok, 17 Februari 2015. Lintao Zhang / Getty Images
Seorang pembeli tengah memilih bunga yang dijual menjelang Imlek. Terlihat bunga yang ditempatkan di wadah kaca, gantungan amplop angpao terlihat menghiasi. Beijing, Tiongkok, 17 Februari 2015. Lintao Zhang / Getty Images
Iklan

TEMPO.COBeijing - Cina mulai memperkenalkan petasan ramah lingkungan pada perayaan Tahun Baru Cina 2015 guna mengurangi dampak polusi udara yang sudah parah di negara tersebut.

Produk petasan ramah lingkungan itu lebih banyak mengandung bubuk hitam dan sejumlah bahan kimia dengan kandungan logam berat dan sulfur yang lebih rendah, demikian media lokal mengabarkan, Rabu 18 Februari 2015.

Penggunaan petasan dan kembang api dalam jumlah banyak merupakan tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek.

Petasan dan kembang api yang dinyalakan selama sepekan perayaan dipercaya akan menghalau berbagai kekuatan jahat dan energi negatif lainnya. Namun, tradisi tersebut telah menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat polusi udara yang memang sudah parah di negara itu, karena tingginya kendaraan dan penggunaan batu bara untuk industri.

Kondisi tersebut memaksa pemerintah untuk membatasi jumlah petasan dan kembang api yang digunakan dalam perayaan Imlek dalam tiga tahun terakhir.

Selain itu pemerintah memperkenalkan petasan ramah lingkungan yang diharapkan tidak menambah tingkat polusi udara selama perayaan Tahun Baru Cina, yang tahun ini merupakan Tahun Kambing Kayu.

Salah satu produsen petasan dan kembang api, Panda Fireworks, menyatakan bahwa mereka telah memproduksi petasan dan kembang api ramah lingkungan untuk Imlek tahun ini.

Hal sama juga dilakukan oleh Lidu Fireworks, yang memproduksi sekitar 80 persen petasan dan kembang api ramah lingkungan. "Kami sudah memproduksi petasan dan kembang api ramah lingkungan mula tahun ini," kata Wakil Manajer Umum Lidu Fireworks Hou Zhongping.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilik toko kembang api dan petasan, Wang Sheng, mengatakan harga petasan dan kembang api ramah lingkungan lebih mahal daripada produk tak ramah lingkungan, yaitu sekitar 600 yuan atau lebih mahal 10-15 persen dari petasan biasa.

Berdasar data Kementerian Keamanan Publik Cina tercatat 138 pemerintah kota telah mengimbau larangan penggunaan petasan dan kembang api serta 536 pemerintah kota telah melarang penggunaan petasan dan kembang api untuk perayaan Imlek.

Akibatnya, banyak produsen petasan dan kembang api yang mengalami penurunan keuntungan. "Permintaan terus menurun sejalan dengan pelarangan tersebut dan mau tidak mau kami mulai memproduksi produk ramah lingkungan dengan biaya yang lebih mahal tentunya, dan belum banyak pula masyarakat yang tahu," ungkap Zhongping.

Pemerintah Kota Beijing mulai memperpendek masa penjualan petasan dan kembang api, dari semula 20 hari menjadi 11 hari, dengan jumlah pengecer yang diberi izin sebanyak 942 atau turun 20 persen dari tahun sebelumnya.

Direktur Institut Keamanan Lingkungan dan Publik Ma Jun menyatakan sudah terbukti bahwa penggunaan kembang api dan mercon dalam jumlah banyak mengakibatkan peningkatan polusi udara.

Ia mencontohkan pada 22 Januari 2012, sehari setelah perayaan Tahun Baru Cina, alat pengukur polusi udara di Chengongzhuang, Beijing, mencatat tingkat partikel polutan PM 2,5 meningkat dari 40 mikrogram pada pukul 06.00 menjadi 1.593 mikrogram per meter kubik pada tengah malam.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

47 hari lalu

Warga keturunan Tionghoa melaksanakan ibadah di Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 9 Februari 2024. Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek 2575/2024 itu sebagai ungkapan syukur atas segala rezeki dan keselamatan serta untuk pengharapan kehidupan lebih baik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?


5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

48 hari lalu

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna. Foto: Canva
5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.


Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

48 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Imlek. Pexels/Angela Roma
Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.


Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

57 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.


Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

58 hari lalu

Biksu berdiri di dekat dekorasi lentera naga yang disiapkan untuk perayaan Tahun Baru Imlek di Kuil Buddha Fo Guang Shan Dong Zen di Jenjarom, Malaysia 26 Januari 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.


Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Aneka kuliner dari berbagai tenant di Food Destination Mal Ciputra Jakarta. TEMPO | Rini K
Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.


Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Warga mengunjungi area yang didekorasi dengan lentera dalam sebuah Festival Lampion guna merayakan perayaan Cap Go Meh di Taman Yuyuan di pusat kota Shanghai, Cina, 26 Februari 2021. Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. REUTERS/Aly Song
Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.


Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

24 Januari 2023

Ketua MPR RI Bambang saat menghadiri makan malam perayaan tahun baru Imlek 2574, di Restoran Tamarind and Lime, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu malam (22/1/23).
Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia


Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

23 Januari 2023

Penampakan arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kamis, 22 Desember 2022. Dok. Jasa Marga.
Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.


Ahmad Basarah Ingatkan Sejarah Peringatan Imlek di Indonesia

23 Januari 2023

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyambut perayaan Imlek 2023 di Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Ahmad Basarah Ingatkan Sejarah Peringatan Imlek di Indonesia

Masyarakat Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya. Termasuk merayakan upacara-upacara agama seperti Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka.