TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Muhamed Hashim, angkat bicara soal iklan alat pembersih rumah tangga, RoboVac, yang menghina tenaga kerja Indonesia. Ia menyebut slogan iklan RoboVac, yang menyarankan memecat tenaga kerja asal Indonesia, sebagai iklan yang biadab.
Dubes Zahrain menegaskan iklan itu bukanlah pemikiran rakyat Malaysia. Dia menilai itu iklan berselera rendah yang dibuat untuk menuai sensasi guna melariskan dagangannya.
"Itu iklan biadab, bukan pemikiran rakyat Malaysia," kata Dubes Zahrain kepada wartawan di Jakarta, Senin, 16 Februari 2015. Dia menceritakan masalah tersebut dibahas dalam kabinet di Malaysia, dan pemerintahnya sudah memberikan teguran kepada perusahaan yang bersangkutan.
Hanya, dia merasa heran mengapa permasalahan iklan itu muncul saat Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Malaysia. Padahal iklan itu sudah beredar sejak lama dan sudah diprotes masyarakat Malaysia.
"Di Malaysia, iklan juga tidak boleh menghina karena kita juga harus menjaga keharmonisan hubungan antarnegara," kata Zahrain.
Meski demikian, dia mengatakan, iklan tersebut tidak dapat dikenakan pasal penghasutan. Sebab, di Malaysia, pasal hasutan dikenakan pada soal agama, raja-raja, dan kedudukan polisi. "Ini termasuk kebebasan berekspresi," ujarnya.
Pemerintah Malaysia juga tidak dapat memaksa perusahaan Robovac meminta maaf seperti yang dituntut Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.
NATALIA SANTI