TEMPO.CO , Jakarta - Hampir 200 ikan paus terdampar di sebuah pantai terpencil, sebelah selatan Selandia Baru, sementara kelompok pecinta lingkungan berusaha menyelamatkan mereka.
Sekitar 24 dari 198 paus pilot yang terdampar sudah mati, menurut Departemen Konservasi Selandia Baru pada Jumat (13/2), dikutip dari CNN.
Karyawan Departemen Konservasi, beserta 140 sukarelawan, berencana untuk mengembalikan mereka ke laut pada Jumat malam saat air laut pasang. Paus-paus itu terjebak di Farewell Spit, sebuah tanjung yang terletak di ujung utara pulau Selatan. Tanjung itu telah lama dikenal sebagai lokasi di mana hewan laut sering terdampar garis pantainya yang menonjol, landai serta berarus kuat.
Departemen Konservasi menyarankan masyarakat untuk tidak mencoba datang dan membantu upaya untuk menyelamatkan ikan paus. “Mengembalikan paus terdampar ke laut adalah pekerjaan yang sulit dan berbahaya, jadi kita harus memiliki orang yang tepat di lapangan malam ini untuk berusaha mengembalikan paus tersebut ke tempat yang aman,” kata Andrew Lamason, manajer departemen koservasi untuk Golden Bay.
Namun, jika upaya malam ini tidak berhasil, maka bantuan akan diperlukan pada Sabtu (14/2) besok untuk menjaga agar para paus tetap dingin dan basah hingga air pasang berikutnya, kata pihak berwenang.
Dikelilingi oleh lautan yang kaya akan kehidupan laut, Selandia Baru adalah salah satu tempat di mana hewan mamalia paling sering terdampar.
CNN | WINONA AMANDA