TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) Ri Kil-song berkunjung ke Indonesia pada 12-15 Februari 2015. Kedatangan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara ini bertujuan mempererat hubungan persahabatan kedua negara yang sudah terjalin lama.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachri, seperti dimuat dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri, 13 Februari 2015, Ri Kil-song membahas upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Di antaranya melalui perayaan bunga Kimilsungia yang ke-50 tahun pada tahun ini.
Bunga Kimilsungia merupakan bunga anggrek tanda persahabatan Indonesia dan Korea Utara yang dihadiahkan oleh Presiden Sukarno kepada Presiden Kim Il-sung pada tahun 1965.
Pada pertemuan dengan Ri Kil-song ini, Wakil Menlu A.M. Fachri mengundang pimpinan Korea Utara untuk dapat berpartisipasi dalam perayaan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika pada 22-24 April 2015.
Sebelumnya, Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, Ri Jong-ryul, 59 tahun, pekan lalu mengatakan pemimpin Korut, Kim Jong-un, tidak akan menghadiri Konferensi Asia Afrika. Penggantinya adalah Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korut Kim Yong-nam, 87 tahun.
Selain itu, kedua wakil menlu itu membahas pentingnya peningkatan hubungan ekonomi perdagangan. Pada bidang perdagangan, volume perdagangan Indonesia-Korea Utara tercatat US$ 62 juta pada tahun 2012. Dan, pada periode Januari-Oktober 2014, volume perdagangan US$ 2,8 juta atau menurun drastis mencapai 82,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Ri Kil-song dijadwalkan berkunjung ke Monumen Nasional dan Museum Fatahillah sebelum kembali ke negaranya.
MARIA RITA