Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Mengidap Sindrom Down, Suami Diceraikan Istri

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Auckland: Sebagai seorang ayah, Samuel Forrest, sangat gembira atas kelahiran putranya, Leo. Namun sindrom Down yang diidap putranya membuat kegembiraan Forrest tak berlangsung lama. Yang lebih menyakitkan, Forrest diultimatum sang istri: memilih dia atau sang anak.

Semuanya terjadi pada 21 Januari 2015 di sebuah rumah sakit di Armenia. Sesudah menunggui istrinya beberapa lama, dari salah satu ruang rumah sakit, Forrest mendengar tangisan pertama bayinya yang diberi nama Leo. Putranya telah lahir. Hatinya lega.

Usai membantu persalinan, seorang dokter anak berjalan keluar dari ruang bersalin dengan menggendong Leo. "Ketika dokter keluar, dia berkata 'ada masalah dengan anak Anda'," kata Forrest sebagaimana dilansir news.com.au, Sabtu, 7 Februari 2015. Forrest, yang lahir di Selandia baru, diberitahu bahwa Leo didiagnosis mengidap sindrom Down. Forrest shock, namun dia berusaha tegar.

Sambil menggendong Leo, Forrest masuk ke kamar rumah sakit menemui istri. Namun siapa menduga, sang istri justru menolak bayi merah yang baru dilahirkan dari rahimnya sendiri. Sebuah ultimatum ditujukan ke Forrest. Jika dia memilih untuk merawat sang bayi, istrinya akan menceraikannya. "Aku melihat si kecil ini dan aku berkata, dia cantik, dia sempurna. Dan aku benar-benar akan menjaganya," kata Forrest.

Istrinya benar-benar melaksanakan ultimatum. Dia mengajukan gugatan cerai sepekan kemudian. Forrest, dengan sedikit uang yang dimiliki, memutuskan membawa putranya kembali ke Selandia Baru. Dia membuat laman GoFundMe yang menjelaskan keadaannya dan meminta uang Aus$ 70 ribu. Dia berharap bisa menggunakan uang itu untuk membesarkan Leo selama setahun, kembali ke Selandia Baru, dan mencari pekerjaan paruh waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atas kebaikan orang-orang yang tak dikenalnya, Forrest bisa mendapatkan uang Aus$ 215 ribu hanya dalam waktu 10 hari. Sebanyak 7.000 orang telah mendonasikan uang mereka. Forrest mengaku terkejut atas kemurahan hati para donatur dari seluruh dunia itu. "Sebagian dana tambahan yang kami kumpulkan akan digunakan untuk mengamankan kondisi kehidupan yang lebih baik di Auckland, dan memberikan kesempatan Leo kualitas yang lebih tinggi ketika nanti mengeyam pendidikan. Terima kasih untuk semua," tulis Forrest di laman GoFundMe.

Dia juga mengatakan akan menggunakan sebagian dari uang yang diberikan untuk mendanai fasilitas dan program-program di Armenia yang akan membantu calon orang tua untuk menjaga anak-anak mereka meskipun semua cacat. "Juga untuk membantu perawatan yang lebih baik untuk orang-orang berkebutuhan khusus yang akhirnya jauh dari ibu dan ayah mereka," tulis Forrest.

AMIRULLAH | NEWS.COM.AU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.