TEMPO.CO, Paris - Pria bersenjata yang menyerang sebuah supermarket di Paris dan membunuh seorang polisi perempuan menyatakan keterlibatannya dengan kelompok Negara Islam (Islamic State) atau dikenal dengan ISIS. Hal ini diketahui dari video yang diunggah pada Ahad, 11 Januari 2015, dua hari setelah kematiannya. (Baca: Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati)
Dalam video yang berdurasi tujuh menit itu, Amedy Coulibaly menyatakan diri sebagai prajurit khilafah. Ia juga mengucapkan kesetiaannya pada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Coulibaly menembak mati seorang polisi Paris pada Kamis pekan lalu. Sehari kemudian, dia melakukan penyanderaan di sebuah supermarket. Aksi tersebut menyebabkan empat korban tewas.
Polisi Prancis juga mengemukakan bahwa Coulibaly telah menembak pelari di pinggiran Prancis, Fontenay-aux-Roses, pada Rabu pekan lalu. Pelari itu mengalami luka parah. Senapan yang sama digunakan Coulibaly menyerang supermarket dua hari setelah itu.
Dalam sebuah video, Coulibaly mengungkapkan dirinya telah berkoordinasi dengan Kouachi bersaudara dalam penyerangan kantor Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. "Kami melakukan beberapa hal bersama-sama dan beberapa hal terpisah. Dampaknya luar biasa dan dilaksanakan dalam waktu serentak," katanya.
Coulibaly dan Kouachi bersaudara tewas dalam penyergapan oleh polisi. Mereka terinspirasi oleh kelompok jihadis yang berbeda. Kouachi bersaudara mendeklarasikan diri sebagai pengikut Al-Qaeda dan mengikuti pelatihan senjata di Yaman pada 2011.
Adapun pasangan Coulibaly, Hayat Boumeddiene, dilaporkan berhasil lolos dari intaian otoritas keamanan setempat. Dia dilaporkan telah terbang ke Turki pada 2 Januari dan menghilang di dekat perbatasan Suriah.
THE GUARDIAN.COM | DINI PRAMITA
Baca berita lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat