TEMPO.CO, Canberra - Diplomat karier Paul Grigson ditunjuk sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia. Ia akan menggantikan Greg Moriarty yang akan berakhir tugasnya pada akhir Desember ini.
Perdana Menteri Tony Abbott menunjuk Wakil Sekretaris di Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan itu di tengah iklim politik yang kurang baik di antara kedua negara.
Dua kasus terakhir yang mengganggu hubungan kedua negara yakni pemulangan para pencari suaka menggunakan kapal boat ke perairan Indonesia dan terungkapnya penyadapan atas pembicaraan mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya oleh intelijen Australia. (Baca: Suaka ke Australia, RI Pertimbangkan Sediakan Pulau)
Seperti diberitakan Sydney Morning Herald, 2 Desember 2014, Paul Grigson, mantan jurnalis di media AAP, diharapkan dapat memperbaiki hubungan Australia-Indonesia. Australia berharap membangun kembali hubungan baik dengan Indonesia.
Paul ditugaskan untuk mendorong Indonesia mengambil peran sebagai pemimpin di ASEAN menghadapi sengketa di Laut Cina Selatan. Beberapa negara ASEAN dan Cina saling klaim atas Laut Cina Selatan. (Baca: Bisnis Properti, Australia Lebih Ramah daripada RI )
Pria yang memiliki dua anak ini cukup mengenal negara-negara ASEAN. Di kantornya, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan, Paul memimpin divisi Asia Tenggara. Ia juga pernah menjadi Duta Besar Australia untuk Thailand tahun 2008-2010 dan untuk Rangoon (sekarang Myanmar) tahun 2003-2004.
SMH | MARIA RITA
Baca juga:
MUI Berkukuh Batas Usia Kawin 16 Tahun
Munas Partai Golkar Tak Demokratis, Kader Mundur
Kuning Telur Bikin Telur Asin Sulit ke Singapura
Jepang dan Korea Tawarkan Proyek Infrastruktur