TEMPO.CO, Damaskus - Pemerintah di Damaskus, Suriah, mengklaim telah memberikan dukungan militer kepada pasukan Kurdi untuk melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kobani. Dukungan ini adalah langkah pertama bagi Preisden Bashar al-Assad untuk bekerja sama dengan "musuhnya" dari pihak Barat untuk melawan ISIS.
"Dukungan yang diberikan oleh pemerintah Damaskus untuk pasukan Kurdi sudah diterima dengan baik, termasuk dukungan senjata untuk berperang," kata kantor berita Suriah SANA, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 27 Oktober 2014.
Dalam laporan itu disebutkan bantuan ini berbentuk dukungan militer langsung dan tidak langsung, tapi tidak menjelaskan pasukan di lokasi mana yang telah menerima bantuan itu. Namun, Partai Kurdi Suriah menyebut laporan itu tidak benar. (Baca: ISIS Vs Kurdi Tewaskan 815 Orang di Kobani)
"Mereka sengaja membuat propaganda, tapi itu semua tidak benar. Pemerintah Damaskus tidak pernah melakukan apa-apa untuk Kobani," kata Saleh Muslim, Wakil Ketua Partai Kurdi Suriah.
Partai Kurdi Suriah memang selalu membantah bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Damaskus untuk melindungi Kobane. Mereka mengklaim selama perang tiga tahun di Suriah, mereka selalu mengawasi sendiri wilayah di mana komunitas pasukan Kurdi telah mendominasi, termasuk Kobani dan bagian utara Suriah. (Baca: Pasukan Kurdi Kewalahan Hadapi ISIS di Kobane)
Kobani, yang merupakan perbatasan Suriah dengan Turki, memang sedang menjadi lahan pertempuran antara pasukan Kurdi dan ISIS. Laporan dari kelompok aktivis Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, menyebutkan pertempuran yang sudah berlangsung selama 40 hari di wilayah Kobani, Suriah, telah menelan 815 jiwa.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
ISIS Gagal Blokade Bantuan untuk Kurdi di Kobani
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan
ISIS Vs Kurdi Tewaskan 815 Orang di Kobani