Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Curigai Dubesnya di Islandia Mata-mata Jepang  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden Cina, Hu Jintao (kanan) dan CEO Makau yang baru, menghadiri peringatan 10 tahun Pemerintahan Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Makau kepada Republik Rakyat Cina (RRT) di Makau, Minggu (20/12).  REUTERS/Bobby Yip
Presiden Cina, Hu Jintao (kanan) dan CEO Makau yang baru, menghadiri peringatan 10 tahun Pemerintahan Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Makau kepada Republik Rakyat Cina (RRT) di Makau, Minggu (20/12). REUTERS/Bobby Yip
Iklan

TEMPO.CO, Beijing - Laporan sejumlah media menulis bahwa pihak berwenang di Cina menangkap Ma Jiseng, duta besarnya untuk Islandia, karena dicurigai menjadi mata-mata Jepang. Pria 57 tahun itu adalah diplomat karir yang menghabiskan lebih dari delapan tahun bertugas di Kedutaan Besar Cina di Jepang.

Ma adalah seorang Sekretaris di Kedutaan Cina di Jepang antara tahun 1991 dan 1995, dan Penasihat Menteri antara 2004 dan 2008. Sebelum menjadi duta besar ke Islandia, ia bekerja sebagai wakil direktur informasi di Kementerian Luar Negeri.

Ia tiba di Reykjavik, dan bertugas sebagai duta besar di Islandia, sejak Desember 2012. Tapi, menurut laporan di media Islandia, Ma bergegas meninggalkan Reykjavik menuju Beijing pada 23 Januari 2014. Saat itu, ia mengatakan kepada stafnya bahwa ia seharusnya kembali Maret. Istrinya mengikutinya segera setelah itu.

Beberapa hari ini, hampir delapan bulan setelah itu, Ma dan istrinya belum muncul kembali di ibukota Islandia. Kasak kusuk soal ini muncul ketika media online Mingjing News menerbitkan berita yang mengklaim bahwa Ma dan istrinya telah dipanggil kembali ke Beijing dan ditahan oleh pihak berwenang Cina "karena memata-matai untuk Jepang".

Tak lama setelah berita Mingjing News itu, Kai Lei, editor di surat kabar berbahasa Cina berbasis di Hong Kong, Wenweipo, menulis bahwa Ma "ditangkap oleh Kementerian Keamanan Negara" karena dicurigai "membocorkan rahasia internasional ke Jepang".

Menurut sejumlah laporan media itu, Ma diyakini telah direkrut oleh intelijen Jepang selama tugas diplomatik yang kedua di Tokyo, yang berlangsung dari tahun 2004 sampai 2008. Menariknya, laporan tentang dugaan penangkapan Ma mulai menghilang dari situs-situs media berita Cina hanya beberapa jam setelah beritanya muncul.

Kementerian Luar Negeri Islandia, yang ditanya wartawan soal Ma, mengatakan, Kedutaan Cina di Reykjavik memberitahu bahwa Ma tidak dapat kembali ke Islandia "karena alasan pribadi". Kementerian Luar Negeri Cina menolak mengomentari kasus ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Joseph Fitsanakis, dalam intelNews.org edisi 18 September 2014 mengatakan, jika laporan tentang Ma ini terbukti benar, ini akan menandai kasus kedua dalam beberapa tahun terakhir di mana duta besar Cina ditangkap karena diduga menjadi mata-mata Jepang.

Fitsanakis mengutip kasus Li Bin, duta besar Cina untuk Korea Selatan 2001-2005, yang pada tahun 2006 ditangkap atas tuduhan spionase. Setahun kemudian, pengadilan Cina menghukum Li karena menjual dokumen pemerintah Cina ke Jepang dan menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara.

Menurut The Guardian, insiden mata-mata lainnya terjadi tahun 2012 lalu. Saat itu ada laporan bahwa seorang pejabat keamanan negara Cina, yang bekerja sebagai asisten wakil menteri, ditangkap karena dicurigai menjadi mata-mata Amerika Serikat.

Skandal mata-mata lain yang cukup terkenal terjadi tahun 1985 saat Yu Qiangsheng, seorang pejabat intelijen senior, membelot ke Amerika Serikat. Kepada pejabat di Washington, Yu mengatakan bahwa seorang pensiunan analis Central Intelligence Agency (CIA) menjadi mata-mata Cina. Pria yang disebut Yu itu bunuh diri sebelum divonis oleh pengadilan AS.

Intelnews.org | The Guardian | Abdul Manan

Berita Lainnya
CIA Berhenti Mata-matai Sekutunya di Eropa Barat
Mengaku Sakit, Pria Ini Terobos Masuk Gedung Putih  
ISIS Bebaskan 49 Warga Turki
Pria Ini Temukan Tomat Berbentuk Hati di Kebunnya  
Sierra Leone Tutup 3 Hari Demi Razia Ebola  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

14 hari lalu

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.


Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

14 hari lalu

Dmitry Peskov. REUTERS
Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman


Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.


Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Emilio Audero Mulyadi. FOTO/Instagram
Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.


SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto, dalam sebuah acara virtual mengenai aplikasi penelusuran kontak COVID-19 dan kaitannya dengan perlindungan data pribadi, yang digelar Jumat 7 Agustus 2020. ANTARA/Suwanti
SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance


Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Profil dan Fakta-fakta Pegasus, Spyware asal israel
Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.


Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Pangeran Harry dan istrinya Meghan, Duchess of Sussex menghadiri perayaan Hari Internasional Nelson Mandela di Markas Besar PBB di New York, AS, 18 Juli 2022. REUTERS/Shannon Stapleton
Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail


6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.


Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Petugas PMI Jakarta Pusat melakukan spraying disinfektan Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020. TEMPO/Subekti.
Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.


Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.