TEMPO.CO, Kairo - Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan dalam perundingan Kairo. Keduanya setuju untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza yang berlaku sejak Selasa, 26 Agustus 2014 pukul 19.00 waktu setempat.
"Kami berada di sini hari ini untuk menyatakan kemenangan atas perlawanan, kemenangan bagi Gaza atas pertolongan Allah dan ketabahan rakyat kami dan perlawanan mulia," kata Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, seperti dikutip BBC hari ini. (Baca: Hamas Tuding Israel Sabotase Perundingan Kairo)
Dalam perundingan yang ditengahi oleh Mesir itu, Israel juga sepakat untuk membuka pintu-pintu perbatasan Gaza guna memungkinkan pengiriman bahan bangunan dan bantuan kemanusiaan lainnya. (Baca: Ini Alasan Israel Tak Mau Buka Perbatasan Gaza)
“Israel menerima proposal Mesir bagi gencatan senjata tanpa batas di Gaza,” ujar seorang juru bicara Israel. Tentu saja, pengumuman gencatan senjata ini mendapat sambutan meriah dari warga Gaza. Mereka turun ke jalan sebagai bentuk selebrasi.
Namun demikian, perundingan ini bukanlah perundingan terakhir Israel dan Hamas. Pasalnya, tuntutan Hamas terkait operasi sebuah pelabuhan, bandar udara, tahanan dan dana belum disetujui Israel. Kedunya dijadwalkan akan kembali berunding dengan Mesir sebagai penengah dalam waktu satu bulan.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS
Ini Skenario Inggris Buru Pemenggal James Foley
Diam-diam Mesir dan Uni Emirat Arab Serang Tripoli