TEMPO.CO, Atlanta - Dokter Kent Brantly dan rekannya yang sama-sama terpapar virus ebola, Nancy Writebol, akan diterbangkan ke negara asal mereka, Amerika Serikat. Mereka akan mendapatkan pengobatan di Negeri Abang Sam. Keduanya akan dirawat di Rumah Sakit Emory University, yang dibuka belasan tahun lalu untuk merawat para pekerja yang terpapar virus paling berbahaya di dunia. (Baca: Kisah Kepahlawanan Dokter Brantly Melawan Ebola)
Brantly dan Writebol bekerja untuk kelompok pundi bantuan Kristen Samaritan dan SIM yang berbasis di North Carolina. Mereka dibawa ke Amerika menggunakan jet pribadi yang dilengkapi fasilitas khusus, seperti tenda portabel yang dirancang untuk pasien penyakit menular. Keduanya diterbangkan terpisah dan diperkirkan tiba pada Ahad, 3 Agustus 2014. (Baca: WHO: Wabah Ebola Afrika Terparah Sepanjang Masa)
Ini merupakan pertama kalinya orang yang terjangkit ebola dibawa ke Amerika. Meski demikian, para pejabat di sana yakin mereka dapat diobati tanpa membahayakan masyarakat. "Pemerintah bekerja untuk memastikan setiap evakuasi terkait dengan ebola harus dilakukan dengan aman, sehingga melindungi pasien dan warga Amerika," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf. (Baca: MSF Minta WHO Bergerak Cepat Atasi Ebola)
Rumah Sakit Emory merupakan satu dari empat rumah sakit di Amerika yang mampu memeriksa dan mengobati orang yang terinfeksi virus dan kuman berbahaya. Mereka memiliki peralatan laboratorium sendiri, sehingga tak perlu mengirim sampel pemeriksaan ke laboratorium rumah sakit utama. Kedua pasien baru mereka akan dipisahkan dari pasien lain.
Wabah ebola yang merebak di Afrika Barat telah menewaskan ratusan orang sejak kasus pertama ditemukan pada Maret lalu. Jumlah total kasus sejak kasus pertama ditemukan yakni 1.323.
Sejumlah paramedis menjadi korban karena melakukan kontak langsung dengan penderita. Salah satunya dokter Sheikh Umar Khan, yang mengembuskan napas terakhir setelah sepekan dinyatakan tertular ebola. Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma menyebut Khan sebagai pahlawan lantaran telah menyembuhkan lebih dari 100 pasien ebola.
ABC NEWS | NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler
Gaya Orang Kaya Baru Indonesia Diulas Media Asing
Beredar Foto Ba'asyir Dibaiat Dukung ISIS
Pendiri Kamp Militer di Aceh Pendukung Utama ISIS
Ini Alasan Kominfo Belum Blokir Video ISIS
Pemerintah Copot Kewarganegaraan Pendukung ISIS