TEMPO.CO, Seoul – Serangan yang mulai meningkat antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin panas setelah pemerintahan Kim Jong-un pada Minggu, 30 Maret 2014 mengeluarkan ancaman akan melakukan uji coba nuklir untuk keempat kalinya.
Berselang beberapa hari setelah ancaman tersebut disampaikan, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mendeteksi sebuah gempa berkekuatan 5 Skala Richter yang diduga kuat merupakan dampak dari uji coba nuklir tersebut.
Dilaporkan The Telegraph, gempa terdeteksi di perairan yang berjarak 132 kilometer dari semenanjung Korea pada Selasa, 1 April 2014, sekitar pukul 03.48 waktu setempat. USGS mencatat gempa tersebut berada di kedalaman hampir 16 kilometer.
Sebelumnya, getaran yang diduga akibat uji coba nuklir Korut juga pernah terdeteksi USGS pada Desember 2012 lalu. Meskipun demikian, melihat lokasi dan kedalaman gempa, USGS belum berani memastikan apakah itu merupakan dampak dari uji coba nuklir.
Ketegangan antara dua Korea semakin meningkat setelah Korea Utara menembakkan 500 artileri ke wilayah perairan Laut Kuning yang menjadi perbatasan kedua negara ini. Aksi tersebut dibalas dengan serangan 300 artileri oleh Korea Selatan.
Meskipun tidak diarahkan secara langsung, warga yang tinggal di dua pulau dengan perairan ini telah diungsikan. Mereka dievakuasi ke tempat penampungan yang dianggap aman. (Baca: Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi)
ANINGTIAS JATMIKA | TELEGRAPH
Terpopuler
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
|Australia Buat Aturan Baru Pencarian MH370