TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun kondisi Korea Utara tengah memanas, warga negara Indonesia yang berada di negeri itu kini masih beraktivitas normal. Sekretaris II Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pyongyang, Korea Utara, Bambang Purwanto, mengatakan belum ada sinyal dari pemerintah setempat terkait perlunya evakuasi penduduk Indonesia. (baca: Surat Fax Korea Utara Ini Jadi Ancaman Buat Korsel)
"Kami tidak mendapat sinyal apa pun dari pemerintah setempat," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Selasa, 1 April 2014. "Saat ini belum sampai ke tahap yang boleh dibilang resah atau gawat seperti tahun lalu. Tahun lalu lebih tinggi," katanya. (baca: Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi)
Bambang menjelaskan, pihaknya mempunyai prosedur tetap jika ada situasi yang digambarkan dapat mengancam keselamatan penduduk Indonesia. Menurut Bambang, kondisi di Korea Utara saat ini masih kondusif.
Dia menyebutkan saat ini ada 31 warga Indonesia yang berada di Korea Utara. Mereka kebanyakan staf kedutaan dan keluarganya. "Tiga orang di luar KBRI, ada yang bekerja di Kedutaan Malaysia dan Siria, NGO, dan ada yang menjadi dosen," ujarnya. (baca:Dua Korea Mulai Saling Serang)
Korea Utara menembakkan lebih dari 100 peluru artileri ke perairan Korea Selatan yang diklaim sebagai bagian dari latihan pada hari Senin. Seperti dilansir Reuters, para pejabat di Seoul mengatakan latihan tersebut merupakan bagian dari penghasutan perang dari Pyongyang akibat kebuntuan militer.
Latihan yang dilakukan Korea Utara tersebut untuk menanggapi kecaman dari PBB saat Pyongyang berniat meluncurkan rudalnya karena ancaman latihan militer di Korea Selatan oleh pasukan Amerika Serikat.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
Jokowi Batal ke Trenggalek, Kader PDIP Ngamuk
Menteri Roy: Status Istimewa Surakarta Ditolak karena Sejarah