TEMPO.CO, Seoul – Senin pagi merupakan awal-awal hari yang menegangkan bagi dua negara yang bertetangga, tetapi belum lepas dari seteru, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Sepucuk surat yang dimuntahkan mesin faksimili di kantor militer Korea Selatan membawa pesan penting dari jiran.
“Sebuah latihan militer bakal dilakukan. Mereka memperingatkan kami,” kata Wee Yong-sub, wakil juru bicara Departemen Pertahanan Korea Selatan, Senin, 3 April 2013.
Langkah ini dilakukan pemerintahan Korea Utara Kim Jong-un. Bahkan, ini merupakan pengumuman latihan perang pertama yag dideklarasikan Korea Utara kepada tetangganya. “Kami anggap pemberitahuan itu sebagai ancaman dan kami sudah siapkan semuanya,” kata Wee kepada media. “Surat pemberitahuan itu telah mengaktifkan program operasi manajemen krisis kami.”
Memang biasanya Korea Utara sangat tertutup dengan hal yang menyangkut latihan militer. Namun, kini itu berbeda kini. Sebab, ketegangan telah membuncah di perbatasan kedua negara (Baca: Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi).
Aksi saling menembakkan artileri antara pasukan Korea Utara dan Korea Selatan di perairan dekat dua pulau yang dipersengketakan telah memaksa penduduk yang tinggal di Pulau Yeongpyeong dam Baengnyeon untuk meninggalkan rumahnya. Mereka dievakuasi ke tempat penampungan yang dianggap aman.
Sandy Indra Pratama | Yonhap | CNN
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Yahoo! Bikin Tandingan YouTube
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia