Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Kota Paling Berisiko untuk Ditinggali  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Suasana kota Jakarta saat malam pelaksanaan aksi pemadaman lampu dalam rangka
Suasana kota Jakarta saat malam pelaksanaan aksi pemadaman lampu dalam rangka "Earth Hour" dari sebuah gedung bertingkat di Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kota di dunia yang berisiko ditinggali karena rawan bencana alam. Berikut adalah beberapa kota tersebut:

1. Tokyo-Yokohama, Jepang
Dengan penduduk sebanyak 37 juta yang hidup di bawah ancaman tsunami, gempa bumi, pasang laut dan banjir, Yokohama menjadi daerah yang paling berisiko. Sebanyak 80 persen penduduk Tokyo-Yokohama berisiko mengalami gempa bumi paling besar. Jepang menjadi negara dengan risiko tsunami paling besar. Kota besar ini berada di daerah lintasan Ring of Fire.

2. Manila, Filipina
Manila juga dianggap sebagai salah satu kota yang paling berisiko ditinggali. Selain potensi gempa bumi, angin topan juga menjadi ancaman serius. Tahun lalu topan Haiyan menyerang negara ini hingga menyebabkan longsor dan menghancurkan beberapa pulau utama, juga membunuh ribuan orang.

3. Pearl River Delta, Cina
Kota ini berpenduduk 42 juta orang dan merupakan salah satu pusat ekonomi Cina. Menjadi kota metropolitan nomor satu yang terkena ancaman badai dan banjir besar dari sungai yang ada di kota ini.

4. Osaka-Kobe, Jepang
Sebanyak 14,6 juta iiwa yang tinggal di Osaka-Kobe hidup dalam ancaman gempa bumi seperti yang pernah terjadi pada 1995 lalu. Kota ini juga menderita karena badai yang menghancurkan dan risiko banjir. Selain itu, ada ancaman topan yang sering menghantam Asia bagian timur, yang bisa menyebabkan ombak besar. Kota metropolitan ini berlokasi di dataran pantai yang besar. Itu berarti hampir 3 juta orang yang hidup di sini hidup dalam ancaman bencana. Kota ini juga menjadi kota ketiga yang mendapatkan ancaman tsunami.

5. Jakarta, Indonesia
Hampir 40 persen wilayah Jakarta berada pada ketinggian di bawah permukaan laut. Kota ini tepat berada di bawah patahan dengan jenis tanah yang halus. Ini berarti hampir 17,7 juta penduduk hidup dalam bahaya gempa bumi besar karena permukaan tanah Jakarta yang rapuh. Tidak hanya itu, risiko banjir yang sering menimpa Jakarta menjadikannya kota yang paling mudah terkena bencana.

6. Nagoya, Jepang
Tsunami menjadi ancaman bencana paling besar di Nagoya. Berada di daerah barat samudera menjadikannya kota berisiko setelah Tokyo-Yokohama dan Nagoya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

7. Kalkuta, India
Banjir akibat sungai meluap juga menjadi pengaruh besar di Kalkuta. Dengan jumlah penduduk 10,5 juta yang juga terancam tsunami. Kota ini juga terkena ancaman badai besar.

8. Shanghai River, Cina
Dengan banyaknya kota yang dibangun di jalur air dan delta sungai, banjir adalah risiko utama yang harus mereka hadapi.

9. Los Angeles, Amerika
Berada dekat dengan lintasan pegunungan San Andreas menjadikan Los Angeles kota paling berisiko terkena gempa. Meski begitu, justru ancaman tsunami yang bisa menyapu kota ini dalam sekejap, karena letaknya yang dekat dengan lautan Pasifik.

10. Teheran, Iran
Jajaran pegunungan Anatolia bagian utara menjadi ancaman paling berbahaya di dunia. Jika sampai terjadi gempa, maka 13,6 juta penduduk Teheran akan terekspos bencana. Hal serupa juga bisa menimpa Bukarest, Uzbekistan dan sebagian besar Turki. Gempa besar terakhir yang terjadi di Teheran tahun 1830 membuat kota ini mati.

GUARDIAN | DEWI RETNO

Berita Lain:
Agnes Monica Artis Terpopuler di MTV
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Ahok Curhat Soal Jokowi yang Fokus Berkampanye

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.