TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir terguling, Muhamad Mursi, dituduh "main mata" dengan Iran dengan membocorkan rahasia negara sebagai bagian dari rencana untuk mengacaukan Mesir. Hal ini terungkap dalam sidang kedua pengadilan untuk tuduhan spionase pada hari Minggu. Mursi, bersama 35 orang lain termasuk pemimpin Al-Ikhwan Al Muslimin, dituduh bersekongkol dengan kekuatan asing, kelompok Palestina Hamas, dan Iran.
Mursi dan tersangka lainnya dikatakan telah membocorkan rahasia pertahanan nasional dan memberikan "laporan keamanan dalam rangka mengacaukan keamanan dan stabilitas negara" pada Garda Revolusi Iran.
Jaksa mengatakan Mursi dan terdakwa lainnya melakukan kegiatan spionase atas nama Al-Ikhwan dan Hamas dengan tujuan "melakukan serangan teror di negara itu dalam rangka menyebarkan kekacauan dan menggulingkan negara" sejak 2005 hingga Agustus 2013.
Sebagian besar terdakwa juga dituduh menggerakkan kelompok bersenjata di dalam dan luar Mesir pada Januari 2011. Hal ini sebagai upaya menyerang tentara dan polisi serta menjebol penjara untuk memfasilitasi pelarian para tahanan.
Pada sidang hari Minggu, Mursi ditempatkan dalam kandang kaca kedap suara yang dirancang untuk menjaga dirinya dan para terdakwa lain menginterupsi persidangan.
Terdakwa lain di antaranya pemimpin Al-Ikhwan, Muhammad Badie, dan wakilnya, Khairat al-Shater. Mereka menyatakan tak menerima dakwaan yang dibacakan hakim.
Jika terbukti bersalah, para terdakwa bisa menghadapi hukuman mati.
Pada hari Sabtu, Mursi menyerukan kepada para pendukungnya untuk melanjutkan "revolusi damai" mereka selama persidangan.
Sejak kejatuhannya pada Juli tahun lalu, Mursi dan Al-Ikhwan telah berulang kali dituduh melakukan kekerasan, terutama selama pemberontakan anti-Mubarak. Mursi sebelumnya sudah diadili atas pembunuhan demonstran selama periode kepresidenannya dan pembobolan penjara selama pemberontakan yang menggulingkan Hosni Mubarak pada 2011.
Pada bulan Desember, Al-Ikhwan ditetapkan sebagai organisasi teroris. Penetapan ini merupakan sebuah langkah memberi otoritas kebebasan yang lebih besar atas tindakan keras terhadap kegiatannya. Masih ada satu lagi dakwaan yang akan disidangkan secara terpisah bagi Mursi, yaitu penghinaan terhadap pengadilan.
AL JAZEERA | TRIP B