TEMPO.CO, Kairo – Pemerintah Mesir kini tengah berjibaku menghadapi kasus flu babi yang mulai meningkat sejak awal Desember 2013 lalu. Menurut Ahmed Kamel, juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir, hingga Kamis, 13 Februari 2014, telah ada 44 orang yang meninggal akibat virus ini.
Kamel mengatakan, dari 577.183 pasien dengan kasus influenza di rumah sakit, 24 persen di antaranya diduga kuat terkena flu babi. Namun, kepada Xinhua, Kamel menyatakan hanya 342 dari mereka yang positif H1N1 flu babi, dan sejauh ini 44 orang di antaranya tak tertolong.
Kasus flu babi telah dikategorikan sebagai flu musiman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Flu ini mudah menular pada orang dengan tingkat imunitas rendah, termasuk orang tua di atas 65 tahun, anak-anak di bawah 2 tahun, dan wanita hamil.
Meski kasus flu babi tengah meninggi, Kamel meyakinkan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki persediaan Tamiflu, obat antivirus H1N1, yang memadai. Pemerintah berharap penyakit yang memiliki gejala seperti flu dan berlanjut ke pneumonia ini bisa terkendali.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler:
Singapura: Marinir Pembunuh Tak Harus Dihormati
Singapura Tetap Minta Nama KRI Usman Harun Diganti
1.000 Kerangka Ditemukan di Kampus di AS
Ali Khamenei Ajak Mahasiswa Siapkan 'Perang Cyber'
Apes dalam Ajang Olimpiade Gara-gara Celana Melorot