TEMPO.CO, Kabul - Amerika Serikat, Kamis, 13 Februari 2014, menyampaikan kecaman terhadap pemerintah Afganistan lantaran membebaskan 65 tahanan pejuang Taliban. "Kami sangat menyesalkan keputusan pemerintah Afganistan karena kebijakan tersebut dapat menimbulkan kekerasan lebih lanjut."
Seperti dikutip kantor berita Agence France-Presse, Kedutaan Besar Amerika Serikat menyatakan pemerintah Afganistan harus bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Ditambahkannya, "Kami mendesak pemerintah Afganistan melakukan usaha keras guna mencegah mereka tidak melakukan kekerasan dan teror."
Pada Kamis, 13 Februari 2014, Afganistan membebaskan sejumlah pejuang Taliban dari penjara meskipun mendapatkan protes dari militer AS karena mereka dianggap pelaku serangan terhadap pasukan NATO dan Afganistan.
Pembebasan tahanan dari penjara Bagram dapat meningkatkan hubungan buruk antara Kabul dan Washington menyusul persiapan penarikan pasukan setelah berperang selama 13 tahun melawan kelompok Islam.
"Sebanyak 65 tahanan telah dibebaskan dan keluar dari penjara Bagram pagi ini," ucap Abdul Shukor Dadras, anggota badan peninjau pemerintah Afganistan kepada AFP.
Sebelumnya, pada 9 Januari 2014, Afganistan telah membebaskan 72 tahanan karena kurangnya bukti. Hal ini juga mendapat kecaman keras dari Amerika. Masalah ini semakin mengancam ketegangan hubungan AS-Afganistan di tengah tekanan kedua negara menandatangani kesepakatan keamanan yang lama tertunda.
Dalam kesepakatan tersebut, rencananya Amerika akan menarik semua tentaranya pada akhir tahun ini. Dalam sebuah pernyataan, pasukan AS di Afganistan mengatakan, “Pelepasan tahanan merupakan langkah kemunduran penegakan hukum di Afganistan.”
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler
Video Ustad Hariri di Youtube Bikin Geger
Tak Hanya Alphard Kado Adik Atut ke Jennifer Dunn
Diduga Kado Adik Atut, KPK Sita Mobil Jennifer Dunn
Ahok Sudah Curiga Ada Kongkalikong Tender Busway
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Ustad Hariri Sibuk Ceramah Setelah Video Beredar
Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura
MS Kaban Disebut Paling Ngebet soal Proyek SKRT
Ratu Atut Ditengarai Memeras di Proyek Alkes
KPK: Rombongan DPR Pakai Anggaran Haji