Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cap Teroris Dituding Cara Mesir Habisi Al-Ikhwan  

image-gnews
Para pendukung Ikhwanul Muslimin di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir (21/6). REUTERS/Suhaib Salem
Para pendukung Ikhwanul Muslimin di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir (21/6). REUTERS/Suhaib Salem
Iklan

TEMPO.CO, Kairo - Mesir telah menetapkan Al-Ikhwan al-Muslimun sebagai kelompok teroris. Bahkan, pemerintah akan menerapkan hukum terorisme bagi siapa saja yang terlibat, membantu keuangan, dan menyebarkan kegiatan Al-Ikhwan mulai Rabu, 25 Desember 2013.

Muhamed Toson, anggota Al-Ikhwan, menilai cara itu digunakan pemerintah sementara Mesir yang didukung militer untuk membunuh lawan-lawan politiknya. "Mereka ingin Al-Ikhwan mati," katanya seperti dikutip laman Al-Ahram, Kamis, 26 Desember 2013.  

Dia membantah tuduhan pemerintah yang menyebut Al-Ikhwan terlibat dan sering berlatih kekerasan. Menurut dia, tuduhan itu telah menjadi pukulan bagi upaya rekonsiliasi nasional setelah militer mengkudeta pemerintahan Presiden Muhamed Mursi pada 3 Juli lalu. "Keputusan itu akan merusak rekonsiliasi nasional," katanya.

Keputusan pemerintah Mesir itu dibacakan Wakil Perdana Menteri Hossam Eissa melalui stasiun televisi al-Masriaya, Rabu waktu setempat. Penetapan dilakukan setelah aksi bom menghantam kantor polisi di Mansoura, Sungai Nil, Selasa lalu.

Sebanyak 14 orang tewas dan melukai 140 orang. Insiden ini masih dalam penyelidikan kepolisian setempat. Padahal kelompok afiliasi Al-Qaidah yang berbasis di Sinai, Ansar Beit al-Maqdis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pro dan kontra mewarnai penetapan ini. Gamal Salama, seorang profesor ilmu politik di Canal Suez University, mengatakan rekonsiliasi dengan kelompok teroris tidak relevan. "Langkah untuk menyatakan itu sebagai kelompok teroris adalah permintaan masyarakat," kata Salama. Ia juga tak yakin pemerintah memiliki kekuatan dan alat untuk melaksanakan keputusan tersebut.

Sebaliknya, Hany el-Gamal, Direktur Kanana Center for Political and Strategic Studies, mengatakan keputusan pemerintah datang dalam waktu yang tepat terutama setelah serangan mematikan di Mansoura. "Jika pemerintah tidak mengambil langkah tersebut, seluruh transisi roadmap akan terkena dampak negatif," katanya. Dia mencontohkan kekhawatiran tentang partisipasi publik dalam referendum yang akan datang.

XINHUA | EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.