TEMPO.CO, Tel Aviv - Israel melepaskan lagi 26 tahanan Palestina dalam tahap kedua dari kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada bulan Juli. Pelepasan tahanan adalah salah satu sarat Palestina menuju dimulainya kembali pembicaraan damai kedua belah pihak.
Israel mengatakan pada bulan Agustus pihaknya akan membebaskan 104 tahanan dalam empat tahap. Pembicaraan damai terhenti selama tiga tahun dekat menyusul perselisihan atas pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina.
Ribuan warga Palestina menyambut para tahanan yang pulang bak pahlawan setelah dipenjara selama lebih dari 15 tahun. Mereka umumnya ditahan karena terlibat dalam serangan terhadap Israel.
Sebelumnya, sekutu sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan untuk tak lagi membebaskan tahanan Palestina. Menteri Perumahan Uri Ariel yang pro-pemukim Yahudi menyatakan pembebasan tahanan "tidak memberikan kontribusi bagi perdamaian dan hanya menyebabkan lebih banyak teroris."
Ketua juru runding Israel, Menteri Kehakiman Tzipi Livni , merespons dalam sebuah wawancara dengan Channel 2 bahwa partai Ariel tidak ingin negosiasi. "Jika memiliki solusi lain, beritahu kami, apa itu?" katanya.
Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu pada hari Minggu mengatakan 26 tahanan, dipenjara karena kekerasan yang dilakukan sebelum tahun 1993 akan dibebaskan. Para tahanan yang dibebaskan umumnya telah menghabiskan 19-28 tahun di balik jeruji besi. Sebanyak 21 orang berasal dari Tepi Barat yang diduduki dan lima orang berasal dari Jalur Gaza.
REUTERS | TRIP B
Baca juga:
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan
Tanah Ahli Waris Adam Malik Dijual Rp 350 Miliar
Jokowi Kejar-kejar Pelari Kenya