Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NSA Menyadap Telepon 35 Kepala Negara  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Presiden Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Gedung Putih, Washington, (7/6). AP/Charles Dharapak
Presiden Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Gedung Putih, Washington, (7/6). AP/Charles Dharapak
Iklan

TEMPO.CO, Washington-- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) memantau pembicaraan telepon dari 35 kepala negara dunia setelah mendapat nomor mereka dari seorang pejabat di departemen lainnya. Hal tersebut terungkap dalam dokumen rahasia dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.

Memo rahasia itu mengungkapkan bahwa NSA mendorong para pejabat senior di departemen-departemen "pelanggan" mereka seperti Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri, dan Pentagon untuk berbagi Rolodex mereka sehingga badan tersebut bisa menambahkan nomor-nomor para pemimpin politikus asing ke dalam sistem pengawasan.

Dokumen itu mencatat seorang pejabat AS menyerahkan 200 nomor, 35 di antaranya milik kepala negara. Namun, tidak satu pun yang kepala negara disebut namanya. Nomor-nomor tersebut kemudian dipantau oleh NSA.

Pengungkapan tersebut tampaknya akan meningkatkan ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Hari Rabu, Kanselir Jerman Angela Merkel menuduh Amerika Serikat menyadap telepon genggamnya.

Tuduhan itu langsung dibantah Gedung Putih. Sekretaris Pers Jay Carney mengatakan Amerika Serikat “tidak memantau dan tidak akan memonitor” komunikasi Kanselir Jerman. Namun bantahan itu tidak berhasil meredakan kemarahan Jerman. Pejabat Berlin segera menyebut bahwa Amerika Serikat tidak membantah pemantauan telepon di masa lalu.

Memo NSA yang dimiliki The Guardian menunjukkan pengawasan terhadap pemimpin Jerman itu bukan satu-satunya. Badan tersebut secara rutin memantau telepon para pemimpin dunia, bahkan meminta bantuan pejabat departemen Amerika Serikat lainnya. Memo dibuat sewaktu Presiden George W. Bush memimpin periode kedua pemerintahannya dengan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dan Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld.

Memo berlinimasa Oktober 2006 diedarkan kepada staf Direktorat Sinyal Intelijen (SID). Memo ini berjudul “Pelanggan bisa membantu SID mendapatkan nomor telepon sasaran.” Nomor-nomor telepon yang diinginkan tidak saja telepon kantor, tetapi juga rumah, telepon langsung, dan telepon genggam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merkel, menurut Reuters, menduga dirinya dipantau setelah melihat nomor teleponnya terpampang dalam dokumen. Dalam pembicaraan telepon dengan Obama, Merkel mendesak adanya pijakan hukum baru soal pengawasan Amerika Serikat.

Awal pekan ini, Obama menelepon Presiden Prancis Francois Hollande terkait laporan Le Monde yang mengatakan NSA mengakses lebih dari 70 juta catatan telepon warga Prancis dalam 30 hari. Sebelumnya, media Jerman, Der Spiegel mengungkapkan aksi NSA terhadap para pejabat senior Uni Eropa.

Badan Eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, pekan ini mendukung proposal yang mengharuskan perusahaan teknologi Amerika Serikat untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum menyerahkan data warga negara Uni Eropa ke badan-badan intelijen AS. Parlemen Eropa juga mendukung penangguhan kesepakatan berbagi data bank Trans Atlantik, setelah Der Spiegel mengungkapkan bahwa NSA memantau sistem transfer bank internasional (SWIFT).

GUARDIAN | NATALIA SANTI

Topik Terhangat
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten

Berita Terpopuler
Mitos di KPK, Tahanan Punya Istri Lebih dari Satu?
Pengacara Tak Tahu Suami Airin Punya Wanita Lain
Seks Oral di Kantin Sekolah, Dua Pelajar Dihukum
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Ruhut: Katanya Ormas Budaya, PPI Kok Ngomong Gosip

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

14 hari lalu

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.


Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

14 hari lalu

Dmitry Peskov. REUTERS
Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman


Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.


Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Emilio Audero Mulyadi. FOTO/Instagram
Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.


SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto, dalam sebuah acara virtual mengenai aplikasi penelusuran kontak COVID-19 dan kaitannya dengan perlindungan data pribadi, yang digelar Jumat 7 Agustus 2020. ANTARA/Suwanti
SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance


Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Profil dan Fakta-fakta Pegasus, Spyware asal israel
Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.


Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Pangeran Harry dan istrinya Meghan, Duchess of Sussex menghadiri perayaan Hari Internasional Nelson Mandela di Markas Besar PBB di New York, AS, 18 Juli 2022. REUTERS/Shannon Stapleton
Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail


6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.


Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Petugas PMI Jakarta Pusat melakukan spraying disinfektan Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020. TEMPO/Subekti.
Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.


Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.