TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk mengurangi bantuan militer ke Mesir, menyusul penggulingan Presiden Muhamad Mursi oleh militer pada 3 Juli 2013 lalu.
Selama ini, saban tahun, AS menyediakan bantuan senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 17 triliun ke Mesir. Kini jumlah itu akan dikurangi. Namun, Kementerian Pertahanan AS tak bersedia menyebutkan berapa persen dari bantuan itu yang dipotong.
Yang jelas, juru bicara Kementerian Pertahanan, Jen Psaki, mengatakan AS akan menahan pengiriman perlengkapan militer ke pemerintahan Mesir hingga ada perkembangan kredibel di Mesir, yakni terwujudnya pemerintahan sipil yang terbuka, bebas, dan hasil dari pemilihan yang jujur.
"Amerika Serikat ingin menyaksikan Mesir behasil. Kami yakin, kerja sama AS-Mesir akan semakin kuat ketika Mesir diperintah oleh pemerintahan yang terbuka, hasil pemilihan demokratis berdasarkan undang-undang, bebas, dan terbuka," ujar Psaki dalam sebuah pernyataan.
Kolonel Ahmed Ali, juru bicara militer Mesir, menolak memberikan komentar atas pengurangan bantuan AS seperti yang disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan.
Seruan untuk segera membentuk pemerintahan sipil muncul di tengah makin kuatnya desas-desus bahwa bahwa Jenderal Abdel Fatah el-Sisi, Menteri Pertahanan sekaligus arsitek tergulingnya Mursi, akan maju menjadi Presiden Mesir.
Dalam sebuah wawancara dengan koran Mesir, al-Masry al-Youm, yang diterbitkan pekan ini, Sisi menyatakan bahwa ada tawaran terbuka bagi dirinya untuk maju sebagai presiden, seraya mengatakan, "(Itu) kehendak Allah." Sejumlah kelompok pro-militer memang sudah meminta Sisi untuk maju dalam pemilihan presiden.
Menurut laporan kantor berita Reuters, beberapa item bantuan militer AS yang ditahan pengirimannya ke Mesir antara lain tank Abraham, jet tempur F-16, helikopter serbu Apache, dan misil Harpoon.
Psaki menerangkan, AS akan tetap melanjutkan bantuan ke Mesir berupa bantuan kesehatan dan pendidikan, serta bantuan keuangan guna membantu pengamanan perbatasan Mesir, menghadapi teroris, dan menjaga keamanan di Sinai.
Pemotongan atau pengurangan bantuan AS ke Mesir sudah dibicarakan selama berbulan-bulan semenjak kudeta penggulingan Presiden Mursi pada 3 Juli 2013.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
Mercedes Rp 2 Miliar Akil Diatasnamakan Sopirnya
Jadi Ketua MK, Akil Beli Mercy dan Toyota Crown
Adik Atut Pernah Diincar KPK pada 2007
Sidang Disiarkan Live, Majelis Kehormatan MK Marah