TEMPO.CO, Jerusalem - Pejabat keamanan Israel, Minggu 29 September 2013, mengatakan mereka telah menangkap seorang pengusaha Belgia keturunan Iran yang diduga memata-matai Israel. Ia diduga mengumpulkan informasi intelijen yang kemungkinan digunakan untuk menjadi target teror.
Ali Mansouri, orang yang diduga sebagai mata-mata Iran itu, ditahan 11 September 2013 saat ia berusaha meninggalkan Israel melalui Bandara Internasional Ben Gurion. Dinas intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, merilis foto yang katanya diambil dari kamera tersangka, termasuk di dalamnya ada foto bagian luar Kedutaan Besar AS di Tel Aviv.
Pengumuman penangkapan terjadi hanya dua hari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan untuk berbicara di Majelis Umum PBB, di mana ia diperkirakan akan menyatakan bahwa Iran tidak dapat dipercaya sehingga sanksi ekonomi ketat harus tetap diberlakukan sampai negara itu setuju untuk membatasi program nuklirnya.
Saat di pesawat dalam perjalanan ke New York, Sabtu, 28 September 2013 malam, Netanyahu mengatakan, "Saya akan menyampaikan kebenaran di hadapan pembicaraan yang berlangsung manis dan banyak senyuman. Kita harus bicara fakta, dan kita harus mengatakan yang sebenarnya."
Presiden baru Iran, Hassan Rouhani, dalam sidang Majelis Umum PBB pekan lalu mengatakan bahwa dia berusaha lebih terlibat dalam komunikasi dengan Barat dan siap untuk membahas ambisi nuklir Iran. Dia terlibat percakapan telepon selama 15 menit dengan Presiden Obama pada Jumat, 27 September 2013 --komunikasi pertama pemimpin dua negara dalam 30 tahun. Sekembalinya ke Teheran, ia disambut tepuk tangan oleh pendukungnya di bandara, tetapi kemudian dilempari telur dan teriakan "matilah Israel!" oleh demonstran.
Uzi Rabi, direktur Dayan Center for Middle Eastern and African Studies di Tel Aviv University, menyebut pengumuman penangkapan Ali Mansorui ini terkait dengan konstelasi baru soal nuklir Iran. "Hal semacam ini telah terjadi sebelumnya, tetapi dalam kasus-kasus serupa di masa lalu tidak mendapatkan publisitas semacam ini. Ini bukan kepentingan (Shin Bet) untuk mempublikasikan rincian kasus dengan cara ini, jadi jelas hal itu berkaitan dengan konstelasi geopolitik baru," kata Rabi, mengacu pada kekhawatiran Israel tentang pencairan hubungan Amerika Serikat dan Iran.
Pejabat keamanan senior Israel mengatakan, Mansouri diketahui melakukan tiga kali perjalanan ke Israel selama dua tahun. Ia membuat kontak bisnis di Israel dan mendirikan basis operasi rahasianya, yaitu sebuah perusahaan yang menyediakan material jendela dan bahan atap untuk toko-toko dan restoran. Israel mengatakan, Mansouri diberi iming-iming US$ 1 juta oleh Iran untuk bekerja secara terselubung.
Mansouri tak bisa dikontak karena ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Pemerintah Iran belum memberikan pernyataan soal tuduhan ini.
Israel mengatakan Mansouri direkrut oleh Angkatan Bersenjata Quds, Iran, sebuah unit khusus yang bertugas sebagai pelaksana "operasi ekstrateritorial " pembunuhan, pemberontakan dan serangan, untuk Pengawal Revolusi Iran, menurut pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pemimpinnya bertanggungjawab langsung ke pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Menurut dokumen yang diberikan pejabat Israel kepada wartawan, Mansouri lahir di Teheran. Ia meninggalkan negara itu pada 1980 dan tinggal di Turki sampai 1997, ketika akhirnya ia pindah ke Belgia. Mansouri menikah dengan perempuan Belgia dan menjadi warga negara Belgia pada 2006.
"Selama interogasi, tersangka Ali Mansouri menjelaskan ia memasuki Israel dengan identitas Belgia, menggunakan nama alias Alex Mans, dan memperinci perekrutan dan proses aktivasinya oleh unsur-unsur intelijen Iran," menurut pejabat Shin Bet.
WASHINGTON POST | ABDUL MANAN