TEMPO.CO, Seoul - Pekerja Korea Selatan kembali ke kawasan industri Kaesong di Korea Utara, lima bulan setelah penghentian operasi menyusul ketegangan politik antar-dua negara. Truk dan mobil mulai menyeberangi perbatasan menuju Korea Utara itu tepat pukul 08.00 pada Minggu.
Lebih dari 800 warga Korea Selatan menyeberang bersama-sama ke kawasan yang dihuni 123 pabrik itu. Mereka berbaur dengan 50 ribu warga Korea Utara untuk memulai aktivitas industri.
Kaesong adalah sumber pendapatan utama Korea Utara. Namun, mereka menarik semua pekerjanya dari lokasi ini pada bulan April karena hubungan antar-kedua Korea memburuk setelah uji coba nuklir Pyongyang pada 12 Februari.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan terdapat total 820 manajer dan pekerja yang berencana menyeberang ke kompleks itu pada hari Senin. Dari jumlah itu, 400 orang memutuskan untuk tinggal di sana.
Diluncurkan pada 2003, kawasan industri itu sebagian besar dibiayai oleh Korea Selatan dalam bingkai kerja sama dua negara. Kawasan ini secara keseluruhan menghasilkan barang senilai US$ 470 juta. Perusahaan Korea Selatan membayar lebih dari US$ 80 juta dalam bentuk upah untuk pekerja Korea Utara.
Negosiasi pembukaan kawasan ini dilakukan selama berminggu-minggu. Kedua belah pihak kini membentuk sebuah komite pengelolaan bersama untuk menjalankan operasi di Kaesong guna menghindari penutupan sepihak kawasan ini.
Komite juga telah mencapai kesepakatan terkait akses memasuki kawasan dan sedang bernegosiasi tentang peningkatan sarana komunikasi di sana. Mereka juga telah sepakat untuk membuka kawasan ini untuk investor asing, sebuah langkah yang dilihat bisa mempersulit Korea Utara untuk secara sepihak menutup kompleks itu lagi.
BBC | TRIP B