Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prajurit Pembantai Warga Afganistan Bertemu Korban

image-gnews
Prajurit AMerika Serikat, Robert Bales, yang diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan 16 warga sipil Afganistan
Prajurit AMerika Serikat, Robert Bales, yang diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan 16 warga sipil Afganistan
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Seorang bocah lelaki berusia 5 tahun bernama 'Khan' dihadirkan sebagai saksi pada persidangan militer Joint Base Lewis-McChord terhadap Sersan Robert Bales di dekat Kota Seattle, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, Selasa lalu, 20 Agustus 2013. 

Khan didatangkan jauh-jauh dari sebuah desa terpencil di Afganistan  untuk menuturkan kembali insiden ketika Bales memberondongkan senjata dan menewaskan 16 warga sipil pada 11 Maret 2012. Salah satu korban tewas adalah ayah Khan.

“Sejak peristiwa itu, saya selalu ketakutan,” kata Khan melalui penerjemah. “Apa kesalahan saya sehingga Sersan Bales membunuh ayah saya,” ujarnya, dengan air mata menetes di pipi.

Khan merupakan satu dari sekian warga Afganistan yang selamat dari pembantaian brutal Bales. Mereka sengaja dihadirkan Oditur Militer Letnan Kolonel Joseph Morse, untuk menunjukkan kepada hakim dan juri apa yang terjadi pada insiden serta dampaknya dalam kehidupan mereka.

Bales yang menurut oditur ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu masuk dalam pasukan elit Amerika Serikat, membawa senjata malam itu ke dua desa dalam penempatannya di Afganistan. Desa pertama yang menjadi tempat pertumpahan darah adalah Alkozai. Kemudian darah kembali tertumpah di Najiban.

Dalam sebuah serangan, pria berusia 39 tahun itu memasuki sebuah rumah yang berisi satu keluarga, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Ia kemudian menembak dengan membabi buta, termasuk terhadap perempuan dan anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oditur menceritakan kisah brutal bagaimana Bales menembak seorang perempuan tua. Ketika sang nenek tak juga meninggal, Bales menginjak kepala perempuan itu dengan sepatunya hingga remuk. Seluruh korban tewas kemudian dibakar oleh Bales.

Persidangan ini akan menentukan hukuman yang akan diterima Bales. Untuk menghindari hukuman mati, Bales mengakui bersalah membunuh 16 warga sipil Afganistan pada malam itu. Juri yang terdiri atas enam anggota militer Amerika Serikat akan menentukan apakah Bales yang dipastikan dihukum seumur hidup, dimungkinkan untuk bebas bersyarat setelah menjalani penjara selama dua puluh tahun.

AP | BBC | LOS ANGELES TIMES | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita Terpopuler:

Guardian Dipaksa Hancurkan Data Rahasia Snowden

Wanita Ini Bangkit dari Kematian

Al Ikhwan Al-Muslimun Tunjuk Pemimpin Sementara

Pakai Jilbab, Perempuan Swedia Protes Diskriminasi

Tulis Status di Tumblr, Mahasiswa Dibui 6 Bulan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.