TEMPO.CO, Hanoi- Untuk pertama kali, Vietnam memberlakukan hukuman mati dengan cara menyuntikkan zat kimia. Narapidana pertama yang dihukum mati dengan suntikan zat kimia adalah pria usia 27 tahun bernama Nguyen Anh Tuan.
Media pemerintah menyatakan, pemberlakuan hukuman suntik mati terhadap Tuan telah mengakhiri pembahasan panjang cara memperoleh zat kimia setelah Uni Eropa melarang perusahaan-perusahaan kimianya mengekspor produk kimia ke negara itu.
Di rumah tahanan polisi di Hanoi, Selasa, 6 Agustus 2013, zat kimia yang tidak jelas dari mana asalnya disuntikkan ke tubuh Tuan yang membuatnya tertidur lelap. Beberapa saat kemudian jantungnya berhenti berdetak. Jasadnya kemudian diserahkan kepada keluarga terpidana.
Pengadilan Rakyat Hanoi menjatuhkan hukuman mati kepada Tuan pada 20 Januari 2010 karena terbukti melakukan pembunuhan dan perampokan terhadap seorang perempuan pada Maret 2009.
November tahun 2011, Vietnam mengamandemen dekrit tentang cara menghukum mati para narapidananya dari yang sebelumnya ditembak mati oleh regu tembak menjadi pemberian suntikan kimia mematikan .
Uni Eropa yang menentang hukuman mati terperangah dengan peristiwa itu. Pasalnya Uni Eropa sudah lama menerapkan larangan ekspor produk kimia ke Vietnam yang dikhawatirkan akan dipakai untuk membunuh orang. Larangan ini sebagai tekanan agar Vietnam memperbaiki rekam jejak hak asasi manusianya yang buruk selama ini.
Ternyata setelah dekrit diberlakukan, Vietnam memberi izin kepada perusahaan lokal untuk memproduksi zat kimia untuk digunakan menghukum mati narapidana. Hingga saat ini ada 586 narapidana mati yang menunggu giliran dieksekusi di negara komunis itu.
THAN NIEN NEWS I BANGKOK POST I MARIA RITA