TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Febrian Alphyanto Ruddyard, mengatakan kehidupan masyarakat di Mesir masih normal. Demikian pula dengan 5.310-an warga negara Indonesia di sana. Menurut dia, kondisinya belum sampai pada taraf harus evakuasi.
“Sampai saat ini belum sampai harus evakuasi. Yang jelas jangan bayangkan kondisinya buruk. Di beberapa tempat memang hotspot masih ada, tetapi di luar itu kehidupan normal. Logistik lancar, selama ini masih ada yang jualan,” kata Febrian yang ditemui di sela-sela perayaan Hari Nasional Maroko di Jakarta, semalam.
Menurut Febrian, justru yang paling dekat dengan lokasi unjuk rasa adalah gedung KBRI Kairo. Itu pun tidak mengganggu pelayanan KBRI.
Dari 5.310 WNI di Mesir, 2.898 di antaranya adalah mahasiswa Al Azhar. Saat ini mereka sedang libur. “Mahasiswa di sana masih dalam keadaan aman, tidak korban sama sekali. Sebenarnya sekarang lagi libur, lebih memudahkan kita dalam perlindungan warga,” katanya.
Indonesia juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan. Menurut Febrian, itu adalah imbauan yang paling awal, meminta agar WNI menunda kunjungan yang tidak perlu. Belum sampai pada larangan.
Laporan dari KBRI sejauh ini masih terkendali. Pihak KBRI juga terus melakukan pengecekan atas kebutuhan warga kita di sana.
NATALIA SANTI
Terpopuler:
Joe Taslim Pindah Agama Demi Cinta
Berseteru dengan Ahok, Haji Lulung Pergi Umrah
Bang Ucu: PKL Bongkar Sendiri atau Saya Bakar
Briptu Rani Resmi Dipecat Polda Jawa Timur
SBY ke Lumajang, Dukun Semeru Dikerahkan