TEMPO.CO, Kairo - Massa pendukung presiden terguling Mohamed Mursi telah bergerak menuju markas pasukan keamanan di Kairo. Hal ini berkaitan dengan pertemuan perwakilan Uni Eropa, Catherine Ashton, dengan pejabat pemerintahan Mesir. Iring-iringan massa ini dikhawatirkan akan kembali membuat bentrokan antara pendukung Mursi dan pihak oposisi.
Unjuk rasa pada Senin malam, 29 Juli 2013, itu tetap berlangsung meskipun sebelumnya ada peringatan dari Dewan Pertahanan Nasional bahwa akan ada tindakan tegas dan tepat terhadap para pengunjuk rasa jika melampaui hak mereka untuk berdemonstrasi secara damai.
Ketegangan meningkat sejak setidaknya 72 orang dibunuh pada salah satu unjuk rasa untuk mendukung Mohamed Mursi di Kairo pada Sabtu lalu.
Khaled al-Khateeb, Kepala Administrasi Pusat Layanan Darurat Mesir, pada Senin, 29 Juli 2013, mengungkapkan, jumlah itu meningkat menjadi 81 orang tewas, belum termasuk petugas kepolisian yang gugur karena luka dan sembilan orang yang terbunuh di Alexandria.
Unjuk rasa pada Senin malam dimulai pukul 23.00 waktu setempat, setelah para pendukung Mursi berbuka puasa. Massa bergerak dari basis mereka di Masjid Rabaa al-Adawiya di Kairo menuju kantor Kementerian Dalam Negeri dan dua gedung keamanan lainnya.
Ribuan demonstran pria dan wanita meneriakkan slogan menentang pemimpin militer Jenderal Abdul Fattah el-Sisi yang memimpin kudeta menggulingkan Mursi.
Koresponden Al Jazeera, D. Parvas, yang melaporkan dari Kairo menggambarkan atmosfer protes berjalan sangat damai. Dia mengatakan para demonstran yang berjalan itu akhirnya balik kembali ke alun-alun saat polisi menghalangi langkah mereka tak jauh dari masjid.
Sebelumnya, Aliansi Anti-Penggulingan Mursi juga meminta para pemilih untuk melakukan aksi besar-besaran pada Selasa. "Kami panggil untuk jutaan orang berunjuk rasa di bawah banner "Martir Kudeta" pada Selasa," demikian diungkapkan aliansi itu.
AL JAZEERA| JULI HANTORO
Topik terhangat:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Baca juga:
Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`
Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung
Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat