TEMPO.CO, Moskow - Rusia meminta agara Iran dilibatkan dalam proses perdamaian di Suriah meskipun hal tersebut harus mendapatkan persetujuan dari negara-negara Barat.
"Iran adalah kunci bagi kami," kata Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, kepada wartawan saat berkunjung ke Paris, Prancis, Selasa, 28 Mei 2013.
Menurut Rusia, dua hal yang perlu diperhatikan dalam proses perdamaian di Suriah yakni keterlibatan Iran dan pemerontak dukungan Arab Saudi. Kedua kubu ini telah mendapatkan persetujuan untuk dilibatkan dari Moskow dan Washington ketika mereka bertemu pada awal bulan ini.
Namun demikian, Prancis sudah ancang-ancang mengambil sikap menolak bila Iran disertakan, sedangkan Amerika Serikat menyatakan ragu atas usulan Moskow.
Pada Senin, 27 Mei 2013, Lavrov mengatakan kepada wartawan bahwa dia dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, telah bersepakat di Paris mengenai siapa saja yang turut ambil bagian dalam perundingan untuk mengakhiri konflik di Suriah sebelum menentukan tanggal dan harinya.
"Kami talah mengklarifikasi siapa saja pesertanya," ujar Lavrov. "Tidak hanya warga Suriah yang diwakili oleh berbagai elemen masyrakat melainkan juga para pemain asing."
Rusia dan Iran merupakan sekutu paling penting bagi Assad, serta menjadi pemasok utama persenjataan yang digunakan oleh pasukan rezim Suriah.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha Fathanah
Baca juga:
MI5 Dicurigai Sengaja Radikalkan Adebolajo
Sepasang Melon Jepang Dijual Rp 154 Juta
Uni Eropa Cabut Embargo Senjata Pemberontak Suriah
EDL, Kelompok Anti-Islam di Inggris