TEMPO.CO, Teheran - Dua tokoh utama Iran dilarang ikut sebagai peserta pemilihan presiden bulan depan. Hanya delapan yang diizinkan bertarung.
Kedua tokoh tersebut adalah bekas Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani dan Esfandiar Rahim Mashei, seorang tokoh yang pernah menjadi karib Presiden Mahmoud Ahmadinejad. "Kedua tokoh dikeluarkan dari Dewan Pengawal (Revolusi)," lapor televisi pemerintah.
Dari 686 orang yang mendaftar sebagai calon potensial peserta pilpres, papar televisi, hanya delapan yang diizinkan ikut pemilu presiden bulan depan.
Dewan Pengawal merupakan sebuah lembaga yang mengawal hidup matinya Republik Islam Iran beranggotakan 12 orang terdiri dari para ulama dan ahli hukum yang berasal dari kelompok garis keras serta tunduk pada Pemimpin Agung Ayatullah Ali Khamenei.
Delapan calon presiden yang disetujui 12 anggota Dewan Pengawal termasuk di antaranya adalah juru runding nuklir Iran Saeed Jalili, bekas juru runding nuklir Hassan Rohani, bekas Menteri Luar Negeri Ali Akbar Velayati, dan Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibat.
Selain mereka, antara lain, Mohsen Rezai seorang bekas Komandan Pengawal Revolusi, bekas ketua parlemen Golamali Haddad-Adel, bekas Menteri Telekomunikasi Mohammad Gharazi, dan Mohammad Reza Aref seorang bekas Wakil Presiden dan Menteri Tekonologi sekaligus disebut-sebut satu-satunya dari kelompok reformis.
Rafsanjani pernah menjabat sebagai presiden pada 1989 dan 1997, nampaknya merupakan calon presiden yang bakal dapat memenangkan perebutan kursi pemilihan. Dia mendapatkan dukungan dari kelompok pro-reformasi dan politisi moderat.
Belum ada penjelasan yang diberikan oleh pihak berwenang mengenai pelarangan terhadap Rafsanjani. Tetapi juru bicara Dewan Pengawal, Abbas Ali Kadkhodai, mengatakan bahwa dia menyarankan agar pria 78 tahun itu tidak ikut serta dalam pemilihan presiden mendatang karena bakal tak sanggup menghadapi tuntutan jabatan presiden.
"Seseorang yang menduduki jabatan tinggi namun hanya sanggup bekerja beberapa jam saja di siang hari, maka hal tersebut tidak bisa mendapatkan persetujuan (ikut pilpres)," kata Kadkhodai kepada televisi al-Alam, Ahad, 19 Mei 2013.
Calon lain yang dilarang adalah Mashaei yang dikenal sebagai anak didik Presiden Ahmadinejad. Dia tidak diperkenankan ikut pilpres pada 14 Juni 2013 mendatang lantaran menjadi anggota eksekutif selama dua periode. Selain itu, pemikiran agama pria ini kerap dianggap kontroversial sehingga kehadirannya ditolak oleh para ulama garis keras karena dikhawatirkan dapat menurunkan nilai-nilai islam yang dianut oleh Republik Islam Iran.
Namun demikian Mashaei tak mundur dengan pelarangan tersebut. Dia merasa keputusan itu tidak adil dan akan mengajukan banding ke Pemimpin Agung. "Insya Allah hal ini akan terselesaikan," ujarnya seperti dikutip kantor berita semi resmi Fars.
BBC | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Gadis Bercadar Potong 'Burung' dengan Cutter
Kronologi Pemotongan 'Burung' oleh Gadis Bercadar
Gadis Bercadar Sempat Membantah Potong 'Burung'
Diajak Mesum, Gadis Bercadar Nekat Potong 'Burung'