Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Sudah Peringatkan CIA Soal Tamerlan Tsarnaev  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Foto tersangka Tamerlane Tsarnaev yang diambil tahun 2009. dailymail.co.uk
Foto tersangka Tamerlane Tsarnaev yang diambil tahun 2009. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Para pejabat Rusia telah memperingatkan CIA mengenai potensi radikalisasi Tamerlan Tsarnaev pada akhir September 2011. Seorang pejabat intelijen AS mengatakan Tsarnaev sudah masuk nominasi dalam daftar pantauan teror pemerintah.

Pejabat itu menambahkan bahwa Rusia memperingatkan tentang Tsarnaev, yang hampir identik, termasuk kemungkinan tanggal lahir, namanya dalam huruf Cyrillic, dan variasi kemungkinan namanya. "Pada akhir September 2011, CIA menerima informasi dari pemerintah asing (Rusia) mengenai Tamerlan, yang hampir identik dengan informasi FBI pada bulan Maret 2011," kata seorang pejabat intelijen AS, Rabu, dalam pernyataan tertulis.

Tamerlan Tsarnaev, yang meninggal setelah tembak-menembak dengan polisi pada hari Kamis, dan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, yang kini masih dirawat di Beth Israel Deaconess Medical Center, diduga meletakkan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 200 orang dekat garis finis Boston Marathon pada tanggal 15 April.

Informasi ini dikirim ke CIA oleh Dinas Keamanan Federal Rusia. CIA kemudian memasukkan nama Tamerlan dalam daftar pantauan, mengingat statusnya sebagai orang Amerika. "Tamerlan mungkin menarik bagi mereka," kata pejabat itu.

Nama Tsarnaev telah ditambahkan ke database dari 540,000 orang yang harus dipantau sebagai potensi ancaman teroris. Ini dari daftar terakhir selama satu tahun. Berita keterlibatan CIA dalam kasus ini menambah bukti bahwa sudah banyak informasi di meja FBI mengenai individu yang berpotensi berbahaya dan radikal berada di Cambridge.

Hal ini menjawab pertanyaan anggota Kongres yang mneyoroti mengenai informasi yang dimiliki FBI soal Tsarnaev dan kemungkinan bom Boston bisa dicegah. Anggota senat sempat mengatakan Amerika Serikat selama ini miskin informasi intelijen tentang potensi teroris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, para pejabat intelijen AS masih berusaha menangkis setiap tudingan yang menyalahkan CIA atas kejadian pemboman tersebut. Badan intelijen ini menyatakan bahwa pihaknya sudah berbagi informasi yang dimiliki. "CIA berbagi semua informasi yang diberikan oleh pemerintah asing termasuk dua kemungkinan tanggal lahir, nama dan kemungkinan varian nama juga. Tidak ada informasi yang salah dalam memasukkan daftar pantauan. "Semua informasi yang dibagi persis seperti pemerintah asing memberikan," kata pejabat itu.

CNN| BOSTON.COM| ANTO

Topik Terhangat:
Caleg
| Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Berita Terpopuler:
Lewat Twitter, SBY Umumkan Kenaikan BBM

Begini Cara Jenderal Djoko Cuci Uang

Rumah Susno Duadji di Bandung Dikepung

Bayern Hancurkan Barcelona 4-0

Uneg-uneg Perdana @SBYudhoyono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran