Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pyongyang Sebut Media Sebagai Provokator Perang

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pengawasi perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan, pada saat mengunjungi detasemen pertahanan di pulau Wolnae pada 11 Maret 2013. AP/KCNA via KNS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pengawasi perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan, pada saat mengunjungi detasemen pertahanan di pulau Wolnae pada 11 Maret 2013. AP/KCNA via KNS
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Komite Sekretariat Reunifikasi dan Perdamaian Korea Utara menghimbau agar Amerika Serikat dan Korea Selatan berhati-hati mengeluarkan pernyataan politik di tengah suasana diplomatik yang memanas. Mereka menuduh peran Amerika Serikat dan beberapa media konservatif milik Amerika Serikat memprovokasi perang secara besar - besaran.

Korea Utara juga mempermasalahkan istilah Amerika dan Korea Selatan yang menganggap bahwa ancaman perang yang telah dilontarkan Korea Utara sebagai perang psikologis yang ekstrim atau propaganda. "Cara seperti itu merupakan sebuah taktik yang berbahaya," ujar Komite Sekretariat Reunifikasi dan Perdamaian Korea Utara, seperti yang dikutip dari kantor berita Korean News Central Agency (KCNA) milik Korea Utara, Jumat 12 April 2013.

Dalam pernyataannya, Komite Sekretariat Reunifikasi dan Perdamaian Korea Utara juga mempersilahkan Amerika dan Korea Selatan berpikir bebas tentang perang psikologi dan propaganda yang mereka tuduhkan. Mereka juga menanggapi, bahwa Korea Utara sebenarnya memiliki itikad baik untuk melakukan perundingan perdamaian.

"Adapun pembicaraan mengenai perdamaian di Korea Utara adalah kehendak tetap dari tentara dan rakyat yang tidak pernah diubah hingga saat ini," ujar Komite Sekretariat Reunifikasi dan Perdamaian Korea Utara. "Meskipun di tengah produksi dan penguatan konstruksi di negeri ini, kami masih mengajarkan soal perdamaian kepada anak-anak di sekolah, meskipun perang akan pecah besok," tambah mereka.

Sebelumnya, Juru bicara Pentagon, George Little menyatakan bahwa Korea Utara dipastikan telah menyiapkan nuklir mereka untuk diuji coba. “Laporan intelijen menyebutkan rezim Korea Utara telah menyiapkan uji coba, mengembangkan, atau mendemonstrasikan berbagai jenis senjata nuklir.”

Little membuat pernyataan itu usai seorang anggota badan legislatif Amerika Serikat memperoleh laporan Badan Intelijen Pertahanan (DIA) di acara dengar pendapat, sebelum Kamis. Dalam laporan, Washington diminta memperhatikan perkembangan program nuklir Korea Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi laporan DIA, sejumlah pengamat Amerika Serikat mengatakan Korea Utara diyakini telah mengembangkan senjata nuklir dan sanggup menembakkan misil balistik. Namun, kemampuan senjata itu masih rendah.

Akibat pernyataan perang yang dilontarkan Korea Utara, beberapa media konservatif Amerika dan Korea Selatan memberitakan secara masif bahwa perang seolah akan benar-benar terjadi. Selain memancing reaksi negara-negara yang tergabung dalam G8, pemberitaan media konservatif ini memojokkan posisi dinilai Komite Sekretariat Reunifikasi dan Perdamaian Korea Utara, memojokkan negara yang memiliki paham sosialis - komunis "Juche" itu.

KCNA | AL JAZEERA | CHETA NILAWATY


Berita Terpopuler:
Pejabat DKI Mundur, Meninggalkan Jokowi

Cara Pargono Memeras Asep Hendro

DPRD Jakarta Tuding Jokowi Sebabkan Pejabat Mundur 

Pilihan 2014 Cuma Mega, Prabowo, dan Ical

Di Hugo's Cafe, Deki Akrab dengan Anggota Kopassus  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.