TEMPO.CO, Shanghai -Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau US Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC), mengumumkan rendahnya potensi risiko penyebaran virus H7N9.
Pengumuman yang diedarkan melalui website Konsulat AS di Shanghai, Jumat 5 April 2013 kemarin ditujukan kepada warga AS. "Tindakan-tindakan kesiapan rutin dilakukan setiap kali virus influenza yang baru dideteksi pada manusia," tertulis dalam pernyataan CDC melalui website seperti dikutip dari Forbes.
Sedangkan, Provinsi Shanghai, salah satu daerah penting untuk kegiatan komersial di Cina, dimana dua perusahaan besar AS yaitu General Motors dan Ford beroperasi di sana, pada hari ini menutup pasar unggas hidup. Setelah sebelumnya melaporkan kasus infeksi virus flu burung H7N9 sebanyak 6 kasus dari total 16 kasus di Cina.
Selain itu, Hongkong, dearah administratif Cina, kuatir terhadap dampak dari virus ini yang mengakibatkan penurunan Indeks Saham Utama sebanyak 2,7 persen, KEMARIN. Dan saham berbasis Shanghai, Cina Timur juga anjlok sebanyak 8,3 persen di Hongkong.
Pada tahun 2003, Cina dan Hongkong juga pernah mengalami dampak luar biasa akibat menjadi pusat mewabahnya penyakit akibat virus SARS atau sindrom pernafasan akut parah secara global, dimana semua orang harus bepergian dengan menggunakan masker.
FIONA PUTRI HASYIM
Berita Tempo
Bentrokan Warga Myanmar di Sumut, Denny Minta Maaf
Kronologis Bentrok Antar-Etnis Burma di Belawan
Warga Maluku Utara di Timika Ditangkap Polisi
Bentrok Antar Kampung Gara-Gara Puntung Rokok
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas