TEMPO.CO, Bamako - Perpustakaan bersejarah Ahmed Baba Institute di Timbuktu, Mali Utara, dikabarkan terbakar. Belum jelas siapa pelaku aksi tersebut. Akan tetapi, pemberontak Mali didakwa sebagai pelakunya.
Pembakaran itu dilalukan sesaat sebelum pasukan Prancis dan Mali merangsek masuk ke kota bersejarah di wilayah utara negara yang sebelumnya dikuasai pemberontak.
Baca Juga:
Ahmed Baba Institue memiliki koleksi sekitar 30.000 manuskrip atau naskah tua, termasuk dokumen mengenai kehidupan kota selama berabad-abad, Mali, dan negara-negara tetangga.
Ketakutan juga muncul untuk keamanan peninggalan warisan kebudayaan kota ketika sebuah bangunan gedung yang berisi puluhan ribu manuskrip dari dunia muslim kuno dan Yunani mulai dirayapi si jago merah.
Wali Kota Ousmane membenarkan bahwa api telah membakar bangunan Ahmed Baba Centre for Documentation and Research. Menurut keterangan kantor Kementerian Kebudayaan Mali, bangunan ini mengoleksi 60.000 hingga 100.000 naskah kuno.
Namun, Shamil Jeppie dari Timbuktu Manuscripts Project di Universitas Cape Town Afrika Selatan, mengaku tak memiliki informasi dari tempat kejadian. Meski demikian, dia yakin ada beberapa dokumen penting telah diselundupkan keluar (negara) atau disembunyikan dalam waktu beberapa bulan. "Saya mendengar dari sumber terpercaya di sana bahwa ada perpustakaan pribadi yang bersedia merawat dengan baik dan menyembunyikan koleksi tersebut," kata Jeppie.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL
Berita populer
Mesir Dalam Kondisi Darurat
Seperti Tom Hanks, Pria Ini Hidup di Bandara
Sebelum Ditangkap Amran Minta Izin Ganti Celana
Wanda Dicopot dari DPRD? Pengacara Menjawab