TEMPO.CO, Kabul - Sejumlah pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerbu kompleks kepolisian Kabul yang terletak di kawasan Deh Mazang, sebelah barat ibu kota. Serangan itu menyebabkan dua orang tewas. Pertempuran hingga fajar menyingsing melibatkan pasukan keamanan dan pemberontak bersenjata.
“Sekelompok teroris, dua hingga empat orang, mencoba memasuki gedung polisi lalu lintas,” kata anggota kepolisian di Kabul, Mohammad Zahir, Senin, 21 Januari 2013. “Dua pelaku pengeboman tewas ditembak di pintu masuk dan seorang lagi yang memasuki gedung sepertinya terlibat dalam adu tembak sporadis dengan petugas kami.”
Dalam aksi tersebut, polisi lokal melaporkan, sedikitnya empat polisi dan enam warga sipil cedera. Seorang saksi mata mengatakan lantai gedung paling atas terbakar. Menurutnya, kebakaran itu kemungkinan akibat ledakan besar disusul ledakan lainnya dan tembakan senapan api.
“Di sana ada truk pemadam kebakaran, ambulans, dan polisi. Adu tembak berlangsung di lantai gedung paling atas,” kata saksi mata.
Koresponden Al Jazeera, Jennifer Glasse, melaporkan dari Kabul, sedikitnya dua ruang kerja polisi lalu lintas dilalap api. “Diperkirakan dua atau tiga penyerang masih berada di dalam gedung,” Glasse melaporkan. Sementara media lokal melaporkan, para penyerang diyakini bersembunyi di tangga gedung lantai tiga.
Dalam sebuah pesan yang diterima oleh kepolisian Aganistan, Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di dekat pusat pelatihan militer Amerika Serikat.
“Hari ini pukul 5 pagi waktu setempat (01.30 GMT) sejumlah martir Mujahidin memasuki gedung pemerintah dekat dengan pusat pelatihan Amerika Serikat. Pertempuran berat terus berlangsung,” kata Zabinullah Mujahid, juru bicara Taliban.
Glasse menjelaskan, pertempuran sengit terus berlanjut hingga fajar subuh.”(Pertempuran) ketika jalan-jalan dan gedung-gedung di Kabul dalam keadaan sunyi senyap.”
Sumber di kepolisian mengatakan kepada Glasse, suara ledakan ditimbulkan oleh bom mobil. Ledakan yang terjadi pada Senin, 21 Januari 2013 berlangsung sehari setelah serangan terhadap markas besar Direktorat Nasional Keamanan di Kabul, tempat agen intelijen Afganistan berkantor.
AL JAZEERA | CHOIRUL