TEMPO.CO, Colorado - Seorang pramugara yang didapuk Guinness Book of Records sebagai yang tertua di dunia akhirnya pensiun. Ia menghabiskan 63 tahun waktunya untuk melayani penumpang di udara.
Javial Ron Akana, 83 tahun, adalah awak kabin terlama dalam sejarah penerbangan. Saat melakukan pekerjaannya untuk terakhir kali, ia menjadi pramugara untuk penerbangan Denver-Kauai di Hawaii, rute yang sama saat itu memulai profesinya.
Namun Hawaii bukan tujuan pensiunnya. Ia akan memilih menghabiskan hari tuanya di Boulder, Colorado, di mana ia telah tinggal sejak tahun 2002 untuk menjadi lebih dekat dengan cucu-cucunya. "Saya tidak mengharapkan ini menjadi pusat perhatian," katanya, mengomentari banyaknya wartawan yang turut dalam penerbangan terakhirnya.
Dia menekuni profesi pramugara pertama kali saat menjadi mahasiswa di University of Hawaii pada tahun 1949, ketika teman-teman melihat sebuah iklan surat kabar. Dari 400 pelamar, ia menjadi satu dari delapan orang yang dipilih.
"Kami bahkan tidak tahu apa pramugara itu," katanya mengenang. "Tampaknya cukup menarik dan itu terbukti, bahkan menjadi lebih dari itu."
Ia menyatakan, pertama kali menjadi pramugara, kondisi pesawat jauh dari gambaran saat ini. Banyak pesawat memiliki bar, asap rokok memenuhi kabin, dan penumpang bergerak dengan bebas, sering menggunakan tangga melingkar untuk pergi antar lantai pesawat.
Sempat berhenti selama dua tahun ketika ia pada tahun 1951 dipanggil untuk memperkuat pasukan AS selama Perang Korea, ia kembali menekuni profesinya.
Sebagai bentuk penghargaan, maskapai tempatnya bekerja menghadiahinya sebuah rumah di Big Rock, Illinois, kota pensiunan dengan populasi 1.138 orang. Ia juga berhak atas penerbangan kelas satu dari Chicago ke Honolulu pulang pergi dan terbang sekali sebulan selama 12 tahun ke depan dengan istrinya, Elizabeth, ke lokasi saja yang mereka inginkan di daratan Amerika Serikat.
MAIL ONLINE | TRIP B
Terpopuler
Sipilis Jangkiti Para Aktor Film Porno AS
SBY Pidato, Anak-Anak Tidur
Kelompok Jhon Kei dan Hercules Bentrok Soal Lahan
Biaya Hidup Putin Rp 20 Triliun per Tahun
Carrefour Cabut dari Singapura Tahun ini