TEMPO.CO , Washington - Amerika Serikat memutuskan mengurangi jumlah senjata nuklirnya menjadi 1.000 hingga 1.100 hulu ledak. Banyak kalangan menyebut langkah ini sebagai \"mencerminkan pemikiran baru tentang peran senjata nuklir dalam zaman teror\".
Namun, menurut USA Today, pengurangan sejajar dengan visi Presiden Barack Obama untuk memangkas jumlah senjata nuklir bangsa tanpa merugikan keamanan nasional dalam jangka pendek. Jangka panjangnya adalah memusnahkan seluruh senjata nuklir.
Gedung Putih belum mengumumkan rencana apa pun untuk mengurangi jumlah senjata nuklir di luar komitmen yang dibuat dalam Perjanjian Start yang baru selesai dengan Rusia. Dalam perjanjian itu, kedua negara wajib mengurangi jumlah hulu ledak nuklir tidak lebih dari 1.550 pada tahun 2018. Pada 1 Maret Rusia telah mengurangi 1.492 unit dan AS 1.737 unit.
Obama telah mempertimbangkan berbagai pilihan untuk pemotongan tambahan, termasuk berbagai senjata jenis low-end yang akan mengurangi antara 300 dan 400 hulu ledak. Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan tampaknya ada sebuah bangunan konsensus pengurangan yang lebih sederhana untuk 1.000 hingga 1.100 hulu ledak strategis.
Para pejabat mengatakan keputusan mungkin akan diumumkan bulan ini. Namun, mengingat kritik Partai Republik, Gedung Putih mungkin akan menahan keputusan ini sampai setelah November.
USA TODAY | TRIP B