TEMPO.CO , Washington:Badan Intelejen Amerika menggagalkan rencana pengeboman yang menargetkan pesawat tujuan Amerika Serikat. Komplotan itu diduga memiliki hubungan dengan kelompok Al-Qaidah di Semenanjung Arab.
Mereka diduga menggunakan alat peledak bukan logam yang memiliki daya ledak lebih besar dibandingkan upaya pengeboman pesawat tujuan Detroit. Alat ini diletakkan di pakaian dalam sang eksekutor yang siap bunuh diri. "Perangkat ini mirip dengan serangan percobaan teroris Al-Qaidah, tapi lebih canggih," FPI mengungkapkan dalam pernyataan persnya.
Berdasarkan sampel yang diperoleh Badan Intelejen Amerika, alat peledak yang dipakai itu bisa lolos saat melewati pengawas dan keamanan bandara. Bahkan, mereka bisa masuk dengan mudah saat pesawat menurunkan penumpang. Mereka sempat mengancam penumpang. Pemerintah menyakini jumlah pengikut Al Qaidah mencapai 1.000 anggota di Yaman dan kelompok ini berafiliasi dengan teroris di Pakistan.
Pada Desember 2009, seorang calon pembom bunuh diri naik pesawat tujuan Detroit, Amerika Serikat mencoba untuk meledakkan bahan peledak di celana dalamnya. Bom tersebut gagal meledak, dan polisi melacak perangkat ke Al-Qaidah di Yaman. Polisi menduga aksi ini terkait dengan setahun terbunuhnya Usamah bin Ladin.
Kementerian Dalam Negeri dan Pertahanan Amerika akan memantau kemungkinan serangan Al-Qaidah dan afiliasinya ke sejumlah penerbangan di dalam negeri dan keluar negeri. "Insiden ini membuat jelas bahwa negara ini harus terus tetap waspada terhadap mereka yang akan menyerang negara ini. Dan kita akan melakukan segala sesuatu untuk menjaga keamanan Amerika," kata Menteri Pertahanan Leon Panetta
Pemerintah Yaman merasa kesal dengan Washington yang tidak mau berbagi semua informasi. "Ini sangat menyedihkan, Amerika tidak dapat mengatasi teroris sendiri perlu kerjasama yang menyeluruh," kata seorang pejabat Yaman.
CNN | NEW YORK DAILY NEWS | LA TIMES | EKO ARI
Berita Terkait
Video Model Playboy dalam Debat Capres Meksiko
Model Playboy Bikin Buyar Debat Presiden Meksiko
Julia Orayen Bikin Calon Presiden Meksiko Melongo
Ulama Malaysia: Demonstrasi Haram
Cuaca Buruk Hantam Asia
Kantor Biro Al Jazeera di Cina Ditutup
Chen Khawatirkan Nasib Keponakannya
Chen Guangcheng Jadi Kata Sensitif di Cina
Polisi Rusia Berangus Tokoh Pemrotes Putin
Banjir di Nepal, 20 Tewas dan 44 Hilang