TEMPO.CO, Jakarta - Sungguh apes nasib Jeffrey Polnaja. Pria asal Bandung yang sedang dalam misi perjalanan keliling dunia Ride for Peace ini baru saja kehilangan sepeda motornya. Ironisnya, sepeda motor BMW R 1150 GS Adventure ini justru hilang saat diparkir di depan kantor polisi di Amsterdam, Belanda.
Ceritanya, Jeffrey yang sedang melaksanakan misi Ride for Peace yang kedua kalinya ini singgah di Amsterdam, Belanda, Jumat, 4 Mei 2012. Ia berpikir memarkir sepeda motor yang bernomor polisi D 5010 JJ itu di depan kantor polisi akan aman. Dia memarkir motornya di kantor polisi Lijnbaansgracht Distric 1 karena tempatnya menginap, Hotel BackStage, di Jalan Leidsegracht 114, Amsterdam-Centrum, tak memiliki tempat parkir yang cukup.
“Namun, di Belanda (ini) faktanya bisa terbalik. Saya berharap polisi bisa membantu menemukan walaupun kerja mereka lebih lambat dari dugaan saya," kata pria yang akrab disapa Kang JJ ini.
Meskipun akhirnya motor itu tak ditemukan, Jeffrey tetap akan melanjutkan misinya menggunakan motor model yang sama. Namun, pria asal Bandung ini berharap bisa menggunakan nomor polisi Bandung. “Tekad saya jalan terus," kata dia dalam surat elektronik yang dikirim dari Amsterdam, Minggu, 6 Mei 2012.
Jeffrey mendapatkan bantuan dari staf Kedutaan Besar RI di Den Haag, Bonifiatus Herindra dan atase Kepolisian Republik Indonesia Ary Laksama Widjaja. Ia tetap berharap sepeda motor buatan 2005 yang telah menjelajahi 72 negara di dunia pada misi Ride for Peace pertama itu bisa ditemukan.
Berdasarkan sumber di kepolisian setempat diketahui sepeda motor milik Jeffrey sempat terlihat di Titus van Rijnstraat, dekat kawasan Andreas Ensemble. Kasus pencurian yang dialami Jeffrey diberitakan di sejumlah media lokal wilayah itu. “Saya masih menunggu kabar dari kepolisian,” ujarnya.
Jeffrey akan memulai perjalanannya dari Paris pada 13 Mei mendatang. Ia berencana melintasi 30 negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Australia, sejauh 220.000 kilometer. Ia memprediksikan bakal kembali ke Jakarta tahun depan.
RINA WIDIASTUTI