TEMPO.CO , Washington - Mengapa Korea Utara begitu percaya diri dengan program rudalnya, antara lain karena Cina ada di belakang mereka. Menurut Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, Cina mengasisteni program rudal yang uji cobanya menuai kontroversi internasional pekan lalu.
"Saya yakin bantuan datang dari Cina. Saya tidak tahu, Anda tahu, sejauh mana yang tepat dari itu," kata Panetta, ketika Komite Angkatan Bersenjata Senat bertanya apakah Cina telah mendukung program rudal Korea Utara melalui "pertukaran perdagangan dan teknologi".
Panetta menolak memberikan perincian tambahan tentang setiap dukungan Cina untuk kemampuan rudal Korea Utara di depan umum karena "kepekaan informasi". "Tapi yang jelas memang ada bantuan," kata dia.
Panetta mengatakan tak diragukan lagi upaya Korea Utara untuk mengembangkan rudal jarak jauh dan kemampuan senjata nuklir merupakan ancaman bagi Amerika Serikat. "Untuk itu kami menganggap apa yang dilakukan Korea Utara merupakan aksi provokatif yang sangat serius," katanya.
Sementara Amerika Serikat telah siap untuk meningkatkan tekanan pada Beijing, para pejabat di Korea Selatan tetap waspada bila terkait dengan Cina. Pasalnya, negara ini merupakan tujuan ekspor terbesar Korea dan merupakan negara dengan perekonomian keempat terbesar di Asia.
Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006 dan 2009, semua negara, termasuk Cina, dilarang membantu Korea Utara dalam program rudal balistik, kegiatan nuklir, serta memasok senjata berat.
Beijing membantah telah melanggar aturan, meski transporter rudal modern yang terlihat dalam parade militer hari Minggu untuk merayakan pendiri Korea Utara dikatakan oleh beberapa ahli militer Barat adalah desain Cina dan mungkin berasal dari negara itu.
TRIP B |REUTERS