TEMPO.CO, Seoul - Seoul memperingatkan pada hari Senin bahwa mereka mungkin akan menembak jatuh roket Korea Utara jika melewati wilayah Korea Selatan. Tes rudal jarak jauh Korut membayangi pertemuan puncak keamanan nuklir internasional.
Hampir 60 pemimpin dunia berkumpul pada Senin di Seoul untuk berbicara tentang cara untuk menjaga bahan nuklir jatuh ke tangan teroris. Tapi Korea Utara telah mendominasi perhatian sejak negara itu mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan mengirim satelit ke luar angkasa dengan roket jarak jauh.
Korea Utara menyebut bagian peluncuran program luar angkasanya itu sebagai "tujuan damai". Mereka juga mengatakan jalur penerbangan di bagian selatan dimaksudkan untuk menghindari negara lain; roket sebelumnya mengundang polemik dengan Jepang.
Washington dan Seoul, bagaimana pun, mengatakan roket multistage dimaksudkan untuk menguji sistem pengiriman untuk rudal jarak jauh yang bisa dipasangi senjata nuklir.
"Kami sedang mempelajari langkah-langkah seperti pelacakan dan menembak jatuh (bagian) dari rudal Korea Utara jika mereka tersesat keluar dari lintasan normal dan melanggar wilayah Korea Selatan," kata Yoon Won-shik, juru bicara Departemen Pertahanan Korea Selatan. Ia menyebut peluncuran roket itu sebagai "tindakan provokatif yang sangat sembrono" dan merongrong perdamaian di Semenanjung Korea.
Korea Selatan dan militer AS telah mengetahui Korut memindahkan tubuh utama roket ke sebuah bangunan di sebuah situs dekat Desa Tongchang-ri di Provinsi Phyongan Utara. Mereka juga telah membuat persiapan untuk peluncuran, kata Yoon. Ia mengatakan militer mereka "terus memantau situasi."
Situs peluncuran Tongchang-ri berada sekitar 50 kilometer dari kota perbatasan Cina, Dandong. Analis menggambarkannya tempat ini sebagai situs baru yang lebih canggih yang akan memungkinkan Korut menembakkan roket dari pantai barat untuk menghindari intervensi negara lain.
TRIP B | AP