TEMPO.CO, Kabul - Seorang tentara Amerika pergi dari rumah ke rumah di dua desa di Afganistan Selatan dan mengeluarkan tembakan membabi buta. Insiden yang menewaskan 16 orang itu disebut Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, sebagai "kejahatan tak termaafkan".
NATO mengatakan tentara itu bertindak sendirian dan menyerahkan diri tak lama setelah menembaki warga sipil. Presiden AS Barack Obama mengutuk pembunuhan "tragis dan mengejutkan" serta menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Afganistan.
Tapi serangan itu kemungkinan akan melanjutkan kemarahan rakyat pada pasukan internasional menyusul pembakaran Al-Quran oleh pasukan AS.
"Rakyat Afganistan dapat menahan banyak rasa sakit," kata Pangeran Ali Seraj, Ketua Koalisi Nasional untuk Dialog dengan Suku Afghanistan pada CNN. "Mereka tabah mengalami kerusakan. Mereka tabah menghadapi serangan malam. Tapi pembunuhan adalah sesuatu yang mereka benar-benar membuat mereka jijik. Dan ketika itu terjadi, mereka benar-benar ingin keadilan," kata dia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Karzai mengatakan pembunuhan terjadi di Distrik Panjwai, sekitar 25 km barat daya Kandahar, kota utama selatan Afganistan. Haji Agha Lali, anggota dewan provinsi, mengatakan kepada CNN tentara itu menyerang empat rumah di dua desa di dekatnya.
"Kami menyebutnya tindakan yang disengaja," kata Karzai. Dia mengatakan korban tewas termasuk empat pria, tiga perempuan, dan sembilan anak. Ia menyebut pembunuhan sebagai "tindakan teror dan tak termaafkan."
Kapten Justin Brockhoff, seorang juru bicara ISAF, mengatakan warga Afganistan yang terluka dirawat di fasilitas ISAF. NATO tak menyebut jumlah korban.
Brockhoff mengatakan para pejabat belum mengetahui motif penembakan, yang sedang diselidiki oleh pejabat NATO dan Afganistan. Mayor Jason Waggoner, juru bicara lain ISAF, menyatakan tentara itu "bertindak sendiri."
Seorang pejabat militer AS mengatakan kepada CNN Minggu malam bahwa tersangka adalah dari Pangkalan Bersama Lewis-McChord di negara bagian Washington. Pejabat itu mengatakan tentara itu ditugaskan untuk unit Pasukan Khusus.
TRIP B